Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, menyatakan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa akibat serangan bom dan penembakan di tempat terpisah di Norwegia pada Jumat (22/7).

"Saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada masyarakat Norwegia. Saya sadar bahwa kejadian ini sangat mengejutkan," katanya saat berbicara dalam Pertemuan Puncak Kewirausahaan Regional di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Hillary menharapkan, agar publik bisa menyadari hikmah dibalik peristiwa tragis serangan teror pada Jumat (22/7) tersebut.

"Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa hidup sangat berharga," katanya.

Polisi Norwegia pada Sabtu (23/7) menyebut tersangka utama dalam dua bom kembar dan penembakan yang menewaskan sedikitnya 91 orang adalah seorang fundamentalis Kristen.

Seorang pejabat polisi mengatakan informasi yang dihimpun di internet memberi kesan etnik Norwegia berusia 32 tahun itu adalah seorang "fundamentalis Kristen."

Paling tidak 84 orang tewas akibat satu penembakan Jumat di satu pertemuan sekolah yang diselenggaraka Partai Buruh yang berkuasa di Utoeya, satu pulau dekat ibu kota Oslo, sementara tujuh orang lainnya tewas ketika sebuah bom yang memiliki kekuatan besar menghantam di tengah kota Oslo, tempat kantor perdana menteri dan beberapa gedung pemerintah terletak.

Menurut informasi tersangka mengirimkan pesan internet, ia adalah seorang "etnik" Norwegia dan seorang "fundamentalis Kristen," kata perwiria polisi Roger Andersen dan menambahkani opini-opini politiknya cederung "ke kanan," tanpa merinci lebih jauh.

Media Norwegia menyebut dia bernama Anders Behring Breivik, tetapi polisi menolak mengonfrmasikan identitasnya.

Para penyelidik yakin ia berada dibelakang dua serangan itu tetapi tidak mengesampingkan akan ada lagi tersangka yang akan ditangkap, kata Andersen.

Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, Sabtu mengumumkan serangan-serangan bom dan penembakan yang menewaskan setidaknya 91 orang itu adalah "satu tragedi nasional".

"Sejak setelah Perang Dunia II negara kita tidak pernah dilanda kejahatan-kejahatan berskala seperti ini," kata Stoltenberg dalam satu jumpa pers.