BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 28 Juli 2011

Wawancarai Gayus Lumbuun, KY Hilang Nyali

Andi Saputra - detikNews


Jakarta - Komisi Yudisial (KY) tiba-tiba menjadi tidak bernyali ketika mewawancarai calon hakim agung (CHA) Gayus Lumbuun. Padahal, KY selalu membombardir peserta CHA dengan berbagai pertanyaan, terutama masalah asal-usul harta.

Tiarapnya nyali KY nampak saat komisioner KY, Imam Anshori Shaleh menanyakan harta kekayaan Gayus. "Dulu kita teman (Komisi III DPR). Sesama bus kota dilarang saling mendahului," kata Imam dalam seleksi CHA di kantor Komisi Yudisial (KY), Jalan Kramat Raya, Rabu, (27/7/2011).

Lantas Imam menanyakan harta Gayus sebanyak Rp 8, 1 miliar. Namun, jumlah itupun dianggap Imam wajar karena menurut Imam, sebagai advokat dan anggota DPR, Gayus pantas memunyai harta sebanyak itu. Harta tersebut dalam bentuk kendaraan, rumah, tabungan, kantor dan perhiasan. Dari 7 komisioner, hanya Imam saja yang berani menanyakan asal-usul harta Gayus.

Seakan tidak ada nyali, Ketua KY, Eman Suparman pun seakan tawar-menawar kepentingan antara KY dengan Gayus. Terutama jika Gayus menjadi hakim agung, Eman memohon Gayus tidak durhaka terhadap KY.

" aya memohon, sebagai pesan terakhir. Nanti kalau terpilih jadi hakim agung, mau dipanggil KY untuk dimintai klarifikasi. Jangan durhaka dengan KY," mohon Eman.

Kualitas pertanyaan ini jauh berbeda saat mencecar para peserta seleksi CHA lainnya. Terutama CHA dari unsur hakim karier atau pimpinan Mahkamah Agung (MA). Saat menanyakan hakim karier, panelis KY mengejar seluruh harta kepemilikan CHA. Hingga rekening Rp 4 juta saja dipertanyakan dari mana didapatkan.

Selain itu, para hakim karier CHA selalu dicecar oleh KY terkait anak-anaknya yang jadi hakim. Namun, Gayus tidak dicecar terkait anaknya yang jadi pengacara dan hakim.

Dalam wawancara tersebut, Gayus mengaku akan mengundurkan diri sementara dari keanggotaan DPR apabila dinyatakan lolos menjadi 30 CHA. Hal ini diharapkan supaya tidak menjadi konflik interest, karena yang akan memilih adalah teman-temannya di Komisi III DPR.

"Nanti kalau terpilih hakim agung, langsung saya mengundurkan diri dari anggota DPR," janji Gayus.

Tidak ada komentar: