RMOL. Perayaan Hari Olahraga
Nasional (Haornas) jangan dijadikan acara rutin semata. Haornas justru
harus menjadi momentum untuk mengukuhkan kembali kesadaran akan makna
dari olahraga, baik sebagai pribadi maupun sebagai bangsa.
Demikian
disampaikan Wakil Presiden Boediono saat menyampaikan sambutan dalam
acara Haornas 2011 di Stadion Tenis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan,
Jakarta (Jumat, 9/9).
Boediono mengingatkan bahwa Pekan Olahraga
Nasaional (PON) pertama digelar di Solo, pada tahun 1948, ketika bangsa
Indonesia masih terlibat dalam mempertahankan kemerdekaan. Artinya, kata
Boediono, para pemimpin nasional itu sadar betul peran penting Olahraga
dalam mengobarkan semangat perjuangan.
Karena itu, Boediono
mengingatkan bahwa peran penting olahraga ini harus terus
disosialisaikan dalam mengisi kemerdekaan saat ini. Sebab olahraga juga
seyogyanya mampu memperkuat dan berperan dalam pembangunan bangsa.
"Olahraga
itu membentuk pribadi yang sehat dan mulia, membangun sikap jujur,
sportif, dan jiwa ksatria. Olahraga juga menumbuhkan semangat untuk
meraih prestasi terbaik dan berkompetisi secara sehat," kata Boediono.
Selain
itu, Boediono juga mengajak semua pihak untuk introspeksi obyektif.
Sebab ada beberapa cabang olahraga yang belum sesuai dengan harapan.
"Bila
jujur, kita belum puas dalam membangun olah raga. Ada yang masih jauh
dari harapan kita. Bahkan dalam cabang olahraga tertentu mengalami
kemunduran apalagi kalau kita memabandingkan dengan cepatnya derap
prestasai maju bangsa yang lain," kata Boediono.
Namun Boediono
juga mengingatkan bahwa introspeksi obyektif tersebut bukan untuk
memperlemah semanagat dan rasa percaya diri. Introspeksi diperlukan
untuk merumuskan langkah yang tepat di masa yang akan datang serta
menjadi pemicu semangat dan tekad. [ysa]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar