Chazizah Gusnita - detikNews
Jakarta -
Di tengah simpang siurnya informasi keberadaan dr Aisha
Wardhana, sosok Bustanil 'Bokir' Arifin juga jadi perhatian. Jejak
Bustanul yang mengaku sebagai suami Aisha, juga cukup misterius. Dia
ternyata pernah menjadi jurnalis di Tegal. Yang mengejutkan, Bustanul
pernah merekayasa berita.
Dalam kasus isu penculikan Aisha di
Somalia, Bustanul sering memberikan informasi. Bahkan dia juga membuat
klarifikasi dan kronologi bagaimana dia mendapat informasi istrinya
diculik kelompok bersenjata di Somalia. Namun anehnya, dia tidak mau
mengangkat teleponnya ketika dihubungi pihak Kementerian Luar Negeri
(Kemlu).
Siapa sebenarnya Bustanul? Sebagian kalangan relawan
kemanusiaan mengaku mengenal Bustanul sebagai relawan kemanusiaan juga.
Selain menjadi relawan kemanusiaan, Bustanul ternyata juga pernah
menjadi jurnalis. Media yang sudah pasti pernah mempekerjakan Bustanul
adalah www.koranlokal.com yang berkantor di Tegal, Jawa Tengah.
Salah
seorang petinggi koranlokal.com, yang dikenal dengan inisial WHD,
bercerita Bustanul pernah bekerja di media online ini selama lima bulan.
Di media ini, Bustanul sering dipanggil dengan Bokir.
Selama
bekerja, menurut WHD, Bokir memperlihatkan kinerja yang tidak baik,
karena pernah beberapa kali merekayasa berita. "Pernah (bekerja) tapi
sudah resign. Sudah lama banget tahun 2007 atau 2008 lalu. Dia sering
bikin berita rekayasa. Di sini orang sudah kenal dia bagaimana," kata
WHD saat dihubungi detikcom, Selasa (6/9/2011).
WHD
mengaku sebagai orang yang merekrut Bustanul untuk menjadi jurnalis di
koranlokal.com. Bustanul diterima karena kemampuan menulisnya yang baik
dan cukup mengenal salah seorang di media online itu. Tapi selama
bekerja, lanjut WHD, banyak berita yang ia buat tidak jelas
juntrungannya.
"Ada dulu warga katanya ditangkap karena pemalsuan
dokumen tapi dikonfirmasi berkali-kali nggak jelas juga. Kita bahkan
pernah dilaporkan narasumber ke polisi gara-gara berita dia," jelasnya.
Karena
banyaknya masalah serupa, akhirnya Bustanul 'didudukkan' di direksi
koranlokal.com. Dengan cara ini, Bustanul pun merasa malu dan setelah
itu tak pernah datang lagi ke kantor. "Tapi tiba-tiba dia datang lagi
mau bekerja, kata pimpred nggak usah," ungkapnya.
Menurut WHD,
Bustanul memang punya banyak pengalaman menjadi kontributor daerah
Tegal. Bustanul mengaku pernah menjadi kontributor Tempo selama sebulan
dan juga pernah di Jawa Pos. "Tapi sebentar semua, karena beritanya
nggak jelas. Ada berita pilkada dibuat tanpa bukti-bukti. Dia hantam
saja nggak ada data akurat," kata WHD sambil tertawa geli.
Sepengetahuan
WHD, Bustanul memang sering nongkrong di warnet. Omongan Bustanul juga
kadang ngelantur. "Pernah dia bilang punya istri di luar negeri. Punya
kapal 10 buah. Terus mau dikontrak Multivision Plus," ujar WHD sambil
tertawa.
Benarkah Bustanul sering merekayasa informasi? Sayang,
Bustanul sudah tidak bisa dihubungi saat ini. Ketika detikcom
menghubungi nomor ponselnya untuk konfirmasi, Bustanul yang Senin
kemarin mengaku berada di Brebes, sudah mematikan ponselnya.
Berikut pengakuan Bustanul terkait keberadaan Aisha yang dia tulis di blognya:
1. �Bustanul 'bokir' Arifin kenal dengan pemilik akun twitter @aishawardhana
2. �Rencana Kepergian Aisha ke Somalia sudah diketahui sejak pertengahan bulan Agustus 2011
3.
�Kabar tentang Aisha ditembak oleh pasukan pemberontak Somalia diterima
Bustanul pada tanggal 31 Agustus 2011 via e-mail dan DM twitter oleh
@Harintovardhan
4. Kabar Aisha sdh ditemukan oleh Tim
Relawan asing di Somalia (yang menemukan Aisha bernama Damien relawan
asal Perancis) pada tanggal 05 September 2011
5. �Kabar Aisha sudah berada di Johanesburg Afsel menunggu penerbangan ke Indonesia juga diterima pada tanggal 05 September 2011
6.
�Lewat telepon seluler pada tanggal 05 September 2011, Aisha menyatakan
: mengalami luka tembak pada bagian bahu, dan sudah mendapat pengobatan
Tim Medis
Berita hilangnya Aisha memang misterius.
Kronologi bagaimana dia diculik di Somalia, penuh kejanggalan. Salah
satunya, saat ini Aisha tiba-tiba berada di Qatar, sebelum sebelumnya
ditemukan di Johannesburg. Padahal, dia mengaku tertembak di bagian
bahu.
Benarkah memang Aisha pergi ke Somalia? Kalau tidak, di mana relawan lepas Aksi Cepat Tanggap (ACT) itu berada?�
Tidak ada komentar:
Posting Komentar