BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 06 September 2011

Bustanul, Suami dr Aisha, Pernah Jadi Jurnalis dan Merekayasa Berita

Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta - Di tengah simpang siurnya informasi keberadaan dr Aisha Wardhana, sosok Bustanil 'Bokir' Arifin juga jadi perhatian. Jejak Bustanul yang mengaku sebagai suami Aisha, juga cukup misterius. Dia ternyata pernah menjadi jurnalis di Tegal. Yang mengejutkan, Bustanul pernah merekayasa berita.

Dalam kasus isu penculikan Aisha di Somalia, Bustanul sering memberikan informasi. Bahkan dia juga membuat klarifikasi dan kronologi bagaimana dia mendapat informasi istrinya diculik kelompok bersenjata di Somalia. Namun anehnya, dia tidak mau mengangkat teleponnya ketika dihubungi pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Siapa sebenarnya Bustanul? Sebagian kalangan relawan kemanusiaan mengaku mengenal Bustanul sebagai relawan kemanusiaan juga. Selain menjadi relawan kemanusiaan, Bustanul ternyata juga pernah menjadi jurnalis. Media yang sudah pasti pernah mempekerjakan Bustanul adalah www.koranlokal.com yang berkantor di Tegal, Jawa Tengah.

Salah seorang petinggi koranlokal.com, yang dikenal dengan inisial WHD, bercerita Bustanul pernah bekerja di media online ini selama lima bulan. Di media ini, Bustanul sering dipanggil dengan Bokir.

Selama bekerja, menurut WHD, Bokir memperlihatkan kinerja yang tidak baik, karena pernah beberapa kali merekayasa berita. "Pernah (bekerja) tapi sudah resign. Sudah lama banget tahun 2007 atau 2008 lalu. Dia sering bikin berita rekayasa. Di sini orang sudah kenal dia bagaimana," kata WHD saat dihubungi detikcom, Selasa (6/9/2011).

WHD mengaku sebagai orang yang merekrut Bustanul untuk menjadi jurnalis di koranlokal.com. Bustanul diterima karena kemampuan menulisnya yang baik dan cukup mengenal salah seorang di media online itu. Tapi selama bekerja, lanjut WHD, banyak berita yang ia buat tidak jelas juntrungannya.

"Ada dulu warga katanya ditangkap karena pemalsuan dokumen tapi dikonfirmasi berkali-kali nggak jelas juga. Kita bahkan pernah dilaporkan narasumber ke polisi gara-gara berita dia," jelasnya.

Karena banyaknya masalah serupa, akhirnya Bustanul 'didudukkan' di direksi koranlokal.com. Dengan cara ini, Bustanul pun merasa malu dan setelah itu tak pernah datang lagi ke kantor. "Tapi tiba-tiba dia datang lagi mau bekerja, kata pimpred nggak usah," ungkapnya.

Menurut WHD, Bustanul memang punya banyak pengalaman menjadi kontributor daerah Tegal. Bustanul mengaku pernah menjadi kontributor Tempo selama sebulan dan juga pernah di Jawa Pos. "Tapi sebentar semua, karena beritanya nggak jelas. Ada berita pilkada dibuat tanpa bukti-bukti. Dia hantam saja nggak ada data akurat," kata WHD sambil tertawa geli.

Sepengetahuan WHD, Bustanul memang sering nongkrong di warnet. Omongan Bustanul juga kadang ngelantur. "Pernah dia bilang punya istri di luar negeri. Punya kapal 10 buah. Terus mau dikontrak Multivision Plus," ujar WHD sambil tertawa.

Benarkah Bustanul sering merekayasa informasi? Sayang, Bustanul sudah tidak bisa dihubungi saat ini. Ketika detikcom menghubungi nomor ponselnya untuk konfirmasi, Bustanul yang Senin kemarin mengaku berada di Brebes, sudah mematikan ponselnya.

Berikut pengakuan Bustanul terkait keberadaan Aisha yang dia tulis di blognya:
1. �Bustanul 'bokir' Arifin kenal dengan pemilik akun twitter @aishawardhana
2. �Rencana Kepergian Aisha ke Somalia sudah diketahui sejak pertengahan bulan Agustus 2011
3. �Kabar tentang Aisha ditembak oleh pasukan pemberontak Somalia diterima Bustanul pada tanggal 31 Agustus 2011 via e-mail dan DM twitter oleh @Harintovardhan
4. Kabar Aisha sdh ditemukan oleh Tim Relawan asing di Somalia (yang menemukan Aisha bernama Damien relawan asal Perancis) pada tanggal 05 September 2011
5. �Kabar Aisha sudah berada di Johanesburg Afsel menunggu penerbangan ke Indonesia juga diterima pada tanggal 05 September 2011
6. �Lewat telepon seluler pada tanggal 05 September 2011, Aisha menyatakan : mengalami luka tembak pada bagian bahu, dan sudah mendapat pengobatan Tim Medis

Berita hilangnya Aisha memang misterius. Kronologi bagaimana dia diculik di Somalia, penuh kejanggalan. Salah satunya, saat ini Aisha tiba-tiba berada di Qatar, sebelum sebelumnya ditemukan di Johannesburg. Padahal, dia mengaku tertembak di bagian bahu.

Benarkah memang Aisha pergi ke Somalia? Kalau tidak, di mana relawan lepas Aksi Cepat Tanggap (ACT) itu berada?�

Tidak ada komentar: