VIVAnews - Wakil Sekretaris Jenderal Nasional Demokrat
Ferry Mursyidan menyatakan tak akan mundur dari keanggotaan Partai
Golkar. Ferry menyatakan, tak ada aturan di Partai Golkar melarang
seseorang aktif di sebuah organisasi massa.
Dalam suratnya kepada
Ketua Umum Partai Golkar, Ferry menyatakan langkah diambil Golkar tidak
menemukan pokok masalah. Meski menyebutkan ormas Nasional Demokrat,
namun Ferry berpendapat dalam surat tertanggal 8 September 2011 itu, tak
ada aturan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar yang
melarang untuk aktif di sebuah organisasi massa.
Kemudian, kata
Ferry dalam surat ditembuskan ke media massa itu, "Apakah ada penetapan
pemerintah ataupun keputusan DPP PG yang menyebutkan bahwa Ormas
Nasional Demokrat adalah ormas terlarang secara hukum?"
Problem
ketiga, kata Ferry, surat tersebut memunculkan kesan adanya upaya untuk
"mengusir" kader dan anggota tertentu, padahal AD/ART Partai Golkar
telah mengatur tentang Kriteria dan Mekanisme tentang Pemberhentian
Anggota.
"Berdasarkan hal-hal tersebut, dan karena saya tidak
melakukan pelanggaran dan karena kecintaan saya terhadap Partai Golkar
maka dengan ini saya menegaskan, menolak mundur baik sebagai kader
Partai Golkar maupun sebagai kader Ormas Nasional Demokrat," kata Ferry.
Selanjutnya,
apapun kebijakan yang akan DPP PG ambil terhadap dia, tidak melunturkan
dan tidak menyurutkan kadarnya sebagai Kader Partai Golkar yang sedang
aktif di Ormas Nasional Demokrat.
Dengan surat ini, berarti Ferry
tidak mengikuti jalan Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh yang
mengundurkan diri dari Golkar mulai Selasa kemarin. Surya Paloh
beralasan mundur dari Golkar karena "Golkar tidak membutuhkan dia lagi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar