BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 07 September 2011

Polisi Cek Kisah Aisha, Bohong atau Nyata

Aprizal Rahmatullah - detikNews

Jakarta - Kisah penculikan dan penembakan dr Aisha Wardhana di Somalia masih misterius. Orang-orang yang ada dalam kisah Aisha enggan muncul di depan publik. Fiktif atau nyatakah kisah Aisha? Polri akan mengeceknya.

"Makanya kita cek dulu," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam di kantornya, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (7/9/2011).

Mabes Polri juga akan mengecek kisah Aisha ini ke Interpol dan kepolisian Somalia. "Kita cek dulu ke Interpol ke kepolisian setempat (Somalia). Kan kita bisa koordinasi Interpol," ujarnya.

Anton menyarankan kepada suami Aisha agar melaporkan kejadian yang menimpa istrinya tersebut ke polisi. "Nanti bisa ditindaklanjuti," ungkapnya.

Kabar diculiknya Aisha mencuat di jejaring sosial Twitter pada Minggu (4/9) malam. Aisha disebut-sebut hilang dan diculik tentara di Somalia. Kepergian Aisha ke Somalia untuk ikut dalam aksi relawan membantu korban perang di Somalia untuk menyusul tim kemanusiaan ACT (Aksi Cepat Tanggap).

Dalam BBM-nya dengan pihak ACT, Aisha mengaku akan menyusul tim ACT di Somalia. Tanggal 29 Agustus, Aisha mengirim BBM dengan seorang anggota tim ACT yang berada di Mogadishu bahwa dirinya berada di Qatar dan hendak menuju ke Mogadishu, ibukota Somalia, yang berjarak 2.310 km.

Tanggal 5 September, tiba-tiba muncul lagi kabar Aisha sudah ditemukan di Johannesburg, lebih 4.800 km dari Somalia. Aisha lalu dibawa ke Qatar untuk selanjutnya pulang ke Indonesia. Hari ini dia dikabarkan "telah berkumpul dengan keluarga". Namun sayang, saran ACT agar kubu Aisha tampil di publik untuk menangkis bahwa kisah perjuangan ke Somalia bukan hoax, ditolak.

Tidak ada komentar: