Jakarta (ANTARA
News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kecewa terhadap sikap tidak
sportif oknum suporter timnas sepakbola Indonesia yang menyalakan
petasan serta kembang api disaat kesebelasan nasional tertinggal 0-2
dari Bahrain dalam babak penyisihan group E Zona Asia Piala Dunia.
"Beliau memutuskan untuk kembali sebelum pertandingan usai. Presiden
tidak berkenan khususnya kepada suporter (yang menyalakan petasan-red)
karena menunjukkan tidak sportif dan kejadian itu patut disesalkan,"
kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden
Jakarta, Rabu siang.
Julian mengatakan saat Presiden memutuskan untuk meninggalkan
Stadion Gelora Bung karno, Kepala Negara meminta kepada Menpora Andi
Mallarangeng dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo untuk tetap berada
di arena pertandingan dan memastikan keamanan dan pertandingan bisa
berjalan seperti semula.
"Presiden tidak berkomentar terhadap apa yang disaksikan," kata Julian.
Ia juga mengatakan Presiden kaget melihat masih ada penonton yang
bisa membawa petasan ke dalam stadion padahal sudah dilakukan screening
di setiap pintu masuk untuk mencegah adanya petasan, kembang api dan
senjata tajam dibawa masuk ke satdion.
Meskipun dalam pertandingan itu Timnas gagal meraih kemenangan,
Presiden, kata Julian meminta agar semangat timnas tidak turun dan tidak
berkecil hati serta tetap berusaha meraih kemenangan.
"Presiden harapkan semangat timnas tidak turun," kata Julian.
Namun demikian Julian belum bisa memastikan kehadiran Presiden pada
laga Timnas selanjutnya melawan Qatar pada 11 Oktober mendatang.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar