BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 29 Januari 2012

Budayawan Riau: Patung 'Bahenol' Tak Sesuai dengan Budaya Melayu

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews

Pekanbaru, - Komentar budayawan Sujewo Tedjo soal patung bahenol menuai kritik. Sujiwo diminta tidak main pukul rata semua kebudayaan di Nusantara. Riau identik dengan Islam, yang sangat mengharamkan pembangunan patung.

"Bung Tejo menyebut sebaiknya masalah patung jangan diributkan, mending mengurusi pemberantasan korupsi. Kita setuju hal itu, tapi bung Tejo mesti ingat, kita memiliki kebudayaan yang berbeda. Riau identik dengan Islam, kita memandang patung itu tidak budaya orang Riau," kata tokoh Budayawan Riau, Eddy Akhmad RM kepada detikcom, Minggu (29/01/2012) di Pekanbaru.

Eddy menilai, komentar Tejo seakan masyarakat Riau hanya mengurusi pantat patung bahenol dan mengesampingkan urusan korupsi.

"Bung Tejo salah besar, persoalan korupsi adalah persoalan hukum. Yang kita soroti adalah soal kebudayaan. Masyarakat Riau tidak pernah meminta dibangunkan patung apapun namanya. Hanya pemerintah daerah saja yang selalu membuat proyek patung," kata Eddy.

Menurut Eddy, berbagai kebudayaan yang berbeda di Nusantara ini, merupakan kekayaan tersendiri. Masing-masing daerah memiliki pandangan yang berbeda soal tatanan kebudayaan dan adat istiadatnya.

"Mungkin di Bali sana, patung erotis, mungkin sudah bagian dari kebudayaan lewat seni patungnya. Tapi bagi masyarakat Melayu yang identik dengan Islam, tentu punya pandangan berbeda. Oleh sebab itu, Tejo tidak bisa menyamaratakan nilai-nilai kebudayaan seluruhnya," kata Eddy RM.

Selain patung menari di depan Kantor Gubernur Riau yang belum diresmikan, menurut Eddy kuat dugaan pembangunan yang menelan dana Rp 4 miliar patut dicurigai ada indikasi korupsi.

"Apa iya, cuma bangunan kayak gitu menghabiskan duit rakyat Rp 4 miliar. Sampai sekarang Pemprov Riau tidak pernah mau menjelaskan ke publik, apa nama patung itu, apa tujuan dibangun dan masyarakat Riau mana yang meminta dibangunkan patung, tak pernah terjawab. Karena bentuk patung wanitanya erotis dan bahenol, kita sepakat juga kita berinama saja patung Bahenol," kata Eddy.

"Senin besok, kita tokoh budayaan dan mahasiwa akan demo sekaligus meresmikan patung itu menjadi nama patung Bahenol," kata Eddy.

Tidak ada komentar: