Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua Komisi pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru, Riau, Tengku Rafizal AR menyampaikan permohonan maaf kepada publik, khususnya masyarakat di "Kota Bertuah" itu terkait penyelenggaraan pilkada yang kurang kondusif.

Ketua KPU Pekanbaru, Rabu, bahkan tampak bersedih dan matanya berkaca-kaca ketika dikonfirmasi tentang nasibnya usai penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang tahun 2011 lalu.

"Jujur saja, apapun yang nantinya menjadi penentu bagi saya, akan saya hadapi. Baik maupun buruk," kata Rafizal dengan nada yang pelan dan cukup tak beraturan.

Rafizal yang kembali ditanya mengenai gambaran suram pilkada ulang tahun lalu mengaku cukup bersedih dan mengaku prihatin atas kondisi yang tidak kondusif.

"Apa yang terjadi lalu, sampai masyarakat tidak senang dengan segala kebijakan dan keputusan yang diambil KPU, saya minta maaf. Dan hal tersebut merupakan pembelajaran bagi kami di KPU," katanya.

Permohonan maaf juga disampaikan jika selama ini, pihaknya dan sejumlah anggota KPU Pekanbaru lainnya telah membuat hati publik "tergores".

"Sekali lagi, secara lembaga dan pribadi, saya menghaturkan permohonan maaf kepada publik. Perlu saya sampaikan juga bahwa langkah-langkah yang kami lakukan ini adalah masih dalam koridor perundang-undangan," ujarnya.

Rafizal juga menjelaskan, bukan kemauannya membuat hati masyarakat Pekanbaru "tergores" atas konflik politik. Semua yang dilakukan KPU hanyalah untuk kesuksesan pilkada ulang.

"Ke depan, saya juga siap menanggung risiko atas apa yang saya perbuat selama penyelenggaraan pilkada ulang lalu. Kalau salah, saya sangat siap untuk mengundurkan diri sebagai Ketua KPU, namun tetap dengan harus ada pembuktian yang lengkap," demikian Rafizal.

Pilkada ulang atau Pemungutan Suara Ulang (PSU) menentukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru dengan dua pasang calon, yakni Firdaus MT-Ayat Cahyadi dan Septina Primawati-Erizal Muluk, sempat menimbulkan gejolak masyarakat dan mahasiswa.

KPU Pekanbaru sebagai penyelenggara "pesta demokrasi" tersebut berulang kali dituduh oleh banyak kalangan tidak menjalankan tugasnya dengan baik, bahkan disangka telah memberikan dukungan terhadap salah satu calon pemimpin "Kota Bertuah".

KPU Pekanbaru atas nama ketuanya, Tengku Rafizal AR juga sempat dilaporkan ke pihak kepolisian setempat oleh tim sukses salah satu pasangan calon Wali Kota Pekanbaru yang mengindikasi adanya tindakan melanggar hukum di tubuh KPU. (FZR/S023)