Bekasi (ANTARA News) - Sekitar 20 warga Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, mendatangi kantor pemerintah setempat untuk menuntut pemberian dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Rabu.

"Saya menuntut pemberian BLSM karena saya juga warga tidak mampu. Anak saya tiga, suami kerjanya serabutan," kata Vitri (27) warga RT 02, RW 26, Margahayu Bekasi Timur.

Menurut dia, banyak warga yang sebenarnya mampu justru mendapatkan bantuan BLSM sebesar Rp300 ribu (Juni dan Juli).

"Dahulu pada waktu ada BLT (bantuan langsung tunai), saya tidak dibagi, sekarang BLSM juga tidak dibagi," katanya.

Keluhan yang sama juga disampaikan Syar (35 ), warga RT 03, RW 08, Margahayu Bekasi Timur.

"Saya itu janda yang kerjaannya cuma nyuci dan gosok pakaian orang, kok tidak mendapatkan bantuan kompensasi kenaikan harga BBM. Padahal, sebelumnya pada saat pembagian BLT saya dapat," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Alexander Zulkarnaen mengatakan bahwa upaya warga dalam meminta BLSM dengan mendatangi kantor Pemkot Bekasi salah alamat.

"Data penerima BLSM tidak ditentukan pemerintah daerah. Kami tidak mengatur mengenai siapa penerima BLSM. Data penerima ditentukan oleh pusat," katanya. (AFR/D007)