BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 29 Juni 2013

"Terima Kasih, Bapak Jadi Tak Perlu Jual Ginjal"

INILAH.COM, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh bertemu dengan Sugiyanto (45) warga Jalan Kebon 200, RT 07/02, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, yang mau menjual ginjalnya demi mendapatkan uang untuk menebus ijazah anaknya.

Dalam pertemuan itu, Mendikbud M Nuh mengatakan Sugiyanto tak perlu menjual ginjalnya, karena Kemendikbud akan mengambilkan ijazah milik Shara (sebelumnya ditulis Tara) Meylanda Ayu Ardianingtyas (19) , anak dari Sugiyanto yang ditahan oleh pihak sekolah.

"Urusan ijazah, kementerian yang akan take over. Selain itu, tadi Ayu mengatakan berniat untuk melanjutkan kuliah, kamui siap membiayai kuliahnya. Jadi Mbak Ayu bisa kuliah tanpa terbebani biaya pendidikannya," ujar M Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2013).

Nuh menjelaskan, Kemendikbud memberikan beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (Bidik Misi) untuk Ayu. Dengan beasiswa itu, anak dari Sugiyanto itu selain bebas dari biaya kuliah, juga akan mendapatkan uang saku Rp600 ribu perbulan.

"Mbak Ayu ini diberikan beasiswa Bidik Misi , ini memang program yang sudah ada sejak 3 tahun lalu cuma memang kurang populer. Saya tadi langsung telepon mana universitas yang masih buka pendaftaran," jelasnya.

Mendengar jaminan jika Mendikbud akan membantu menyelesaikan masalahnya, Sugiyanto tak kuasa membendung air matanya. Sambil mengucapkan terima kasih, pria yang bekerja sebagai tukang jahit itu pun mencium tangan M Nuh.

"Saya ucapkan jutaan terima kasih kepada Pak Menteri karena sudah bantu ijazah anak kami yang berbulan-bulan sudah diusahakan, juga membantu anak saya melanjutkan kuliah tanpa biaya," kata Sugiyanto.

Sementara Shara, juga tak bisa menyembunyikan bahagiannya karena bisa melanjutkan kuliah. Ia juga mengucapkan terima kasih ke M Nuh karena mau membantu orang tuanya. "Makasih Pak Menteri, dengan begini Bapak jadi tidak perlu jual ginjal," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sugianto bersama putrinya melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk menjual ginjal demi menebus ijazah sekolah anaknya, Rabu (26/6/2013). Shara Meylanda Ayu Ardianingtyas (19) mengaku telah mengikuti pendidikan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman kawasan Parung Bogor, Jawa Barat selama tujuh tahun. Namun hingga kini, ia belum menerima dua ijazah dari sekolah tersebut.[bay]

Tidak ada komentar: