BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 26 Juni 2013

KPK akan Belajar dari Singapura Cara Ungkap Gratifikasi Seks

Khairul Ikhwan - detikNews

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan belajar dari Singapura tentang cara mengungkap kasus gratifikasi seks. Pihak Singapura pun sudah bersedia untuk tukar-menukar informasi.

Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono menyatakan, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura tergolong berhasil dalam upaya mengungkap kasus gratifikasi seks di negaranya.

Dari tiga kasus yang muncul belakangan, dua pelaku di antaranya berhasil dihukum, termasuk pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Singapura.

"Kita ingin belajar kepada Singapura tentang masalah gratifikasi seks ini, dan mereka sudah menyatakan setuju. Tinggal kapan," kata Giri kepada wartawan di usai hadir dalam Senior Officials' Meeting (SOM) III, Asia-Pacipic Economic Cooperation (APEC) di Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (26/6/2013).

Dalam pertemuan Anti-Corruption and Transparency Working Groups (ACTWG) SOM III APEC, CPIB Singapura turut berbagi pengalaman tentang bagaimana kerja mereka menangani kasus gratifikasi seks tersebut. Hal inilah yang mendorong KPK untuk mengirim penyidiknya belajar ke CPIB.

KPK sendiri sedang aktif mengajak kalangan swasta untuk tidak memberikan suap maupun gratifikasi kepada penyelenggara negara. Kendati diduga banyak terjadi, gratifikasi seks atau suap dalam bentuk pemberian seks, relatif susah untuk dibuktikan.

Tidak ada komentar: