Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Riau tidak lagi melintasi Singapura.

"Pola angin sudah mulai normal dengan kecepatan rata-rata 8 hingga 30 kilometer per jam dengan pergerakan dari arah tenggara hingga barat daya. Namun cenderung berputar dan tidak lagi melintasi Singapura," kata Kepala BMKG, Sri Woro Budiharjo dalam rapat Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Woro, awan hari ini juga cukup baik untuk merangsang pemuaian bagi hujan buatan Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sehingga hasilnya lebih maksimal.

Woro menjelaskan, temperatur udara rata-rata di berbagai wilayah Riau juga mulai normal lagi antara 32 - 35,5 derajat selsius.

Sebelumnya, menurut analisa BMKG, suhu udara maksimum di Riau sempat mencapai 37 derajat selsius yang adalah terparah sepanjang 30 tahun terakhir.

"Kondisi itu disebabkan adanya gangguan badai tropis di sekitar perairan Laut Cina Selatan berdekatan dengan Pulau Sumatera. Namun saat ini gangguan tekanan rendah itu telah hilang sehingga pembentukan awan di permukaan Riau lebih baik dari sebelumnya," kata Woro.

Data BMKG Stasiun Pekanbaru yang adalah hasil dari monitoring citra satelit awan, analisis streamline dan kondisi fisik serta dinamis udara, pada umumnya cuaca di Riau cerah hingga berawan dan diselimuti kabut asap tebal.