BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 19 Februari 2016

Gubernur Sultra: Jangan Pakai Politik Ken Arok yang Singkirkan Semua Lawan

Erwin Dariyanto - detikNews
Kendari - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan memuji kepemimpinan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. Menurut Zulkifli, Nur Alam sudah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menggenjot pembangunan infrastruktur.

Menanggapi hal itu, Nur Alam mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan di Sulawesi Tenggara bisa terwujud karena ada kestabilan politik. Politisi Partai Amanat Nasional itupun mengaku punya 'resep' untuk menjaga kestabilan politik di Sultra.

"Jangan gunakan gaya kepemimpinan Ken Arok yang membabat habis semua musuhnya," kata Nur Alam saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis malam (19/2/2016).

Menurut Nur Alam, pemimpin sebaiknya meniru politik kekaisaran Cina. Di Negeri Tirai Bambu itu para pemimpinnya selalu merangkul lawan politiknya.

Dia mencontohkan saat kekaisaran Cina bisa membangun tembok raksasa tanpa rasa saling memusuhi.

"Contohlah pada pemerintahan kekaisaran di Cina. Mereka berhasil membangun Tembok Cina, tanpa harus saling memusuhi, bahkan pembangunan tembok Cina berlangsung terus dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya" kata Nur Alam.

Dia mengaku selama ini selalu merangkul lawan politiknya. Di awal memimpin Sulawesi Tenggara pada 2008 lalu, Nur Alam mengalahkan pejabat petahana di Pilgub.

Usai dilantik menjadi gubernur dengan Saleh Lasata sebagai wagub, Nur Alam tak menyingkirkan orang-orang yang pernah menjadi lawan politiknya. Mereka justru dirangkul dan diberi 'pencerahan'.

"Saya rangkul mereka, beri pencerahan. Setelah itu saya tempatkan di posisi penting. Dan mereka bahkan lebih loyal dan bagus kinerjanya," kata Nur Alam.

Karena anti menjalankan politik Ken Arok itulah kini, meski dengan APBD hanya Rp 2,7 triliun pembangunan infrastruktur di Sultra bisa digenjot.

Tahun 2008 lalu tercatat pembangunan infrastruktur jalan di Sultra sepanjang 488,8 kilometer. Itupun hanya 55,81 persen yang bagus. Sisanya sebesar 44,19 tak layak secara fisik.

Di tahun 2014, panjang jalan di Sultra mencapai 906,09 kilometer. Dan 2015 ini panjang jalan sudah menjadi 1009,28 kilometer.

"Setelah 2015, dari 1009,28 kilometer ruas jalan provinsi, kondisi fisik yang tuntas tercatat 57,95 persen dan yang tidak 42,05 persen," kata Kepala Biro Humas Pemprov Sultra Kusnadi.

Tidak ada komentar: