BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 23 Februari 2016

Polisi Hormati Langkah Jaksa Hentikan Kasus Novel Baswedan


 Oleh : Siti Ruqoyah, Syaefullah
VIVA.co.id – Kejaksaan Agung telah menghentikan perkara kasus penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Kepala Divisi Hubungan Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan menanggapi dengan santai terkait putusan penghentian perkara anggota lembaga antirasuah tersebut.
"Tugas Polri sudah selesai, sudah diserahkan ke Kejaksaan. Itu semua adalah kewenangan Kejaksaan," kata Anton Charliyan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam, 22 Februari 2016.
Anton menjelaskan, meski setiap lembaga penegak hukum memiliki kewenangannya masing-masing. "Saya menghormati hal tersebut," katanya.
Meskipun begitu, kata Anton, surat ketetapan penghentian penuntutan (SKPP) perkara Novel Baswedan masih bisa diuji lewat sidang praperadilan.
"Kalau Polri akan bersikap diam, yang lain apakah keluarganya, atau siapa yang mau memperaperdilankan silahkan, walaupun Polri secara institusi sangat bisa, karena polri bisa, tetap kita akan jaga ke harmonisasi itu sendirinya," ucap dia.
Jenderal bintang dua mengatakan, salah satu kepuasan Polri dalam mengusut tuntas perkara yakni hingga ke meja persidangan bahkan pelakunya sampai dijatuhkan hukuman.
"Kita pun juga bukan lembaga yang hebat, maha sempurna, yang maha benar adalah maha kuasa," kata Anton.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Bengkulu telah resmi mengeluarkan surat ketetapan penghentian penuntutan (SKPP) Novel Baswedan B-03/N.7.10/Ep.1/02/2016 yang ditandatangani oleh Kajari Bengkulu, Made Sudarmawan.

Tidak ada komentar: