BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 26 Februari 2016

KELOMPOK NELAYAN KRITIK SIKAP ANGGOTA DEWAN DARI PDIP

LAPORAN: FEBIYANA

RMOL. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyesalkan sikap arogan sebagian anggota DPRD DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan Ketua DPW Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jakarta, M. Taher.

Menurut Taher, kelompok nelayan sudah beberapa kali melakukan demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Zonasi dan Tata Ruang Wilayah Pesisir, Pantai Utara, dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), serta Raperda Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantura

Sayangnya, aksi tersebut tidak sedikitpun digubris oleh para anggota Dewan.

"Beberapa kali kami beraudiensi menolak reklamasi, tapi roadshow kawan-kawan perwakilan nelayan seakan diacuhkan," sesal Taher , Kamis (25/2).

Dia membeberkan sikap salah satu Fraksi di DPRD yang membuat kelompok nelayan naik pitam.

"PDIP beberapa waktu lalu, malah kawan-kawan nelayan digiring untuk bicara pasal. Timbul kemarahan tokoh nelayan," ungkapnya.

Menurutnya, sikap berbeda ditunjukkan dua anggota Fraksi dari PPP, Abraham Lunggana (Lulung) dan Maman Firmansyah.

"Saat diskusi dengan tokoh nelayan, Lulung dan Maman Firmansyah datang untuk berikan dukungan. Tahu persis kesengsaraan dan jeritan," jelasnya.

Terkait dengan penolakan pihaknya atas rencana reklamasi Teluk Jakarta, dia menegaskan pihaknya bersama perwakilan nelayan akan melakukan aksi besar-besaran meski pada akhirnya tidak juga mendapat tanggapan.

"Kami akan blokade pulau reklamasi, karena itu hak nelayan," klaimnya. [ald]

Tidak ada komentar: