BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 18 Oktober 2012

80 Wartawan Kawal Pemeriksaan 3 Rekan ke TNI AU

VIVAnews - Polisi Militer TNI AU Pekanbaru meminta keterangan tiga orang wartawan korban penganiayaan oknum TNI saat meliput pesawat jatuh di Pandau, Pekanbaru. Mereka adalah Ryan FB Anggoro (Antara), Didik Herwanto (Riau Pos) dan Fakhri Ronianto (RTv).

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ketiga wartawan ini dikawal oleh 80-an rekan jurnalis lainnya menuju kantor Polisi Militer di kompleks TNI AU, Rabu 17 Oktober 2012.

Sebelum ke kantor Polisi Militer, puluhan wartawan menggelar aksi di depan kantor gubernur Riau dan DPRD Riau. Dalam aksinya, para jurnalis meminta Komandan Lanud mempertanggungjawabkan kekerasan yang dilakukan anak buahnya.

"Dan Letkol Robert Simanjuntak juga harus ditindak tegas," kata Bagus, salah seorang wartawan dalam orasinya di depan kantor DPRD Riau.

Wartawan yang terdiri dari berbagai organisasi pers itu meminta DPRD Riau memanggil Danlanud dan meminta penjelasan terkait aksi penganiayaan wartawan. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi A DPRD Riau, Masnur, menegaskan mengecam tindakan semena-mena itu.

"Hari ini juga kami akan melayangkan surat untuk mengundang Danlanud ke DPRD. Kita akan pertanyakan insiden ini," kata Masnur.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono sudah meminta maaf atas insiden ini. "Sekali lagi, selaku pimpinan TNI, saya mohon maaf dan tentunya saya sudah mintakan provost untuk tindak lanjuti proses hukumnya prajurit yang melakukan pelanggaran tersebut," kata Agus di Jakarta, Rabu 17 Oktober 2012.

Tidak ada komentar: