Padang (ANTARA News) - Rombongan Komite III DPD RI mengingatkan Petugas
Pendamping Ibadah Haji (PPIH) yang ditugaskan ke Tanah Suci agar
menjalankan tugas secara benar dan jangan sampai minta dilayani oleh
para jemaah.
Hal ini disampaikan pada pertemuan rombongan anggota Komite III DPD
RI dengan jajaran Pemprov Sumbar dan Kepala Kantor Kementerian Agama
Sumbar di Padang, Kamis.
Koordinator anggota DPD RI Emma Yohanna menyampaikan, hasil dari
kunjungan anggota Komite III DPD RI pada pelaksanaan ibadah haji tahun
lalu ada petugas pendamping kurang menjalankan tugas secara maksimal.
Menurut dia, petugas pendamping jemaah haji dari setiap embarkasi
bukan saja hanya sebatas menangani masalah teknis tetapi bagaimana
jemaah bisa menjalankan ibadah dengan baik.
Jadi peran petugas pendamping dibutuhkan secara optimal sampai di
Tanah Suci dan jangan pula sampai PPIH yang dilayani rombongan jamaah.
Emma mengatakan, agar jamaah melaksanakan ibadah dengan tenang
diperlukan koordinasi antara pemerintah provinsi dengan daerah.
Terkait jamaah yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah, menurut dia,
yang pokok bagaimana kesempurnaan pelaksanaan ibadah, sehingga
diperlukan kesiapan mental dan kemudian bagaimana mendapatkan fasilitas
di sana.
"Jamaah haji sudah berangkat jauh ke Tanah Suci, tapi karena
kurangnya pendampingan dari petugas, sehingga pelaksanaan ibadah bisa
saja tidak sempurna. Bahkan sering jamaah haji yang tersesat, salah satu
indikasi kurang maksimalnya pendampingan dari petugas selama
melaksanakan tahapan ibadah haji," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Sumbar Ismail Usman menanggapi,
petugas pendamping yang diberangkatkan telah melalui proses rekrutmen
dengan tim penguji dari perguruan tinggi.
Tim PPIH yang ditugaskan melihat kapasitas yang dimilikinya,
termasuk kondisi psikologis yang bersangkutan oleh tim penguji dari
Universitas Negeri Padang (UNP), ujarnya.
Sedangkan berkaitan dengan tenaga medis, menurut dia, dalam satu
kloter ada dua tenaga medis perempuan dan satu dokter karena ketentuan
sudah seperti itu dari pusat.
Dalam kesempatan pertemuan itu rombongan anggota Komite III DPD RI
juga menanyakan jumlah calon jamaah haji asal Sumbar yang masuk daftar
tunggu.
Ismail menjelaskan, jumlah calon jemaah haji Sumbar masuk daftar
tunggu mendekati 67 ribu orang, atau orang yang mendaftarkan bulan ini
baru dapat berangkat pada 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar