BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 17 Oktober 2012

Polri Siap Tindak Anggotanya Yang Sebar Foto Novi

INILAH.COM, Jakarta - Polri menegaskan akan menindak tegas anggotannya jika terbukti menyebar luaskan foto-foto setengah telanjang model majalah pria dewasa, Novi Amelia (25), saat ia diamankan usai menabrak tujuh orang pengguna jalan di kawasan Taman Sari. Saat ini sejumlah foto model majalah dewasa itu, kini beredar di berbagai media jejaring sosial.

"Pasti akan kita lakukan tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku, karena itu sudah melanggar etika," tegas Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Agus Riyanto di Mabes Polri, Selasa, (16/10/2012).

Sedangkan agar foto-foto tersebut tak terus beredar, Agus menghimbau semua pihak agar tidak menyebarkannya. "Tapi kami juga berharap siapapun yang memiliki foto-foto seperti itu, jangan disebarkan, cukup untuk kalangan sendiri saja," ucapnya.

Menurut Agus, beredarnya sejumlah foto hampir telanjang Novi di jejaring sosial harus disikap secara cermat. Pasalnya, tidak ada niatan Polri melakukan hal tersebut karena itu melanggar etika, terutama kesopanan dan kesusilaan.

"Kami sesuai dengan Perkap yang menjadi dasar. Pelaksanaan tugas kami, bahwa ada etika-etika yang harus kami patuhi dan laksanakan, sehinga amat tidak mungkin kami menyebarkan info tersebut melalui foto-foto yang ada," jelasnya.

Ia membenarkan, foto-foto novi yang beredar adalah usai kejadian kecelakaan yang dialami Novi. "Sebagaimana rekan-rekan ketahui, bahwa pakaian yang digunakan dalam foto yang beredar, adalah saat kejadian, kalo dilihat dari warnanya," katanya.

Ia melanjutkan, beredarluasnya foto-foto saat Novi ditangani petugas, disinyalir sengaja dilakukan pihak-pihak lain yang tak bertanggung jawab. "Muncul rame, mungkin ada pihak-pihak lain menyebarkan, sengaja dibuat disampikan pada saat terakhir-akhir ini," prediksinya.

Untuk mengungkap hal itu, Polri akan melakukan penelusuran indikasi foto-foto tersebut sengaja diedarkan. Sedangkan saat disinggung kondisi kesehatan Novi, Agus menerangkan, sesuai informasi dari Pusdokes, saat ini kondisinya sudah tidak terdapat lagi efek ekstansi dan minuman keras yang dikonsumsi dan ditenggaknya. Kondisinya sudah mendekati normal.

"Sampai dengan hari ini, sudah tidak lagi ditemukan efek-efek yang ada. Jadi, sudah mulai mendekati situasi normal seperti sediakala. Rencana hari ini, kalo tidak ada perubahan, RS akan mengembalikan yang bersangkutan ke penyidik untuk diproses lebih lanjut," tandasnya.[bay]

Tidak ada komentar: