INILAH.COM, Jakarta - Air sangat strategis perannya
sebagai sumber keberlangsungan kehidupan. Ironisnya meskipun kita sadar
akan fungsi vitalnya, tidak banyak orang sadar dan bersedia ikut
terlibat aktif dalam berbagai upaya penyelamatan dan penghematan air.
Permasalahan yang melingkupi dan mengancam keberadaannya bahkan terus meningkat. Gaya hidup “boros” air terus saja terjadi.
"Untuk itu, masyarakat hendaknya segera menghentikan gaya hidup boros air, dengan menggunakan air secukupnya," ungkap Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Muhammad Hasan, dalam acara Aksi Peduli Air “Membangun Generasi Peduli Air” di Taman Cattleya, Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (1/5/2013).
Menurut Hasan, berdasarkan kondisi tersebut, upaya-upaya untuk mendorong langkah konservasi dan penyelamatan air masih sangat diperlukan dan terus ditingkatkan.
"Masalah ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat wajib diatasi oleh seluruh kalangan dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras," katanya.
Menyikapi masalah tersebut, lanjut Hasan, maka peran serta segenap masyarakat dalam mengelola sumber daya air perlu disinergikan baik antarelemen masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemerintah.
"Membangun Generasi Peduli Air merupakan upaya menggalang partisipasi publik untuk bersama-sama/bersinergi mengelola sumber daya air secara berkelanjutan," tandasnya.
Aksi Peduli Air “Membangun Generasi Peduli Air” sengaja diselenggarakan di Taman Cattleya yang merupakan taman kota seluas sekitar 3 hektar, terletak di tengah kota Jakarta, tepatnya di daerah Tomang, Jakarta Barat.
Karena posisinya berada di tengah-tengah kota, di antara deretan gedung tinggi, di kelilingi jalan dengan lalu lintas padat, menjadikannya strategis dan menarik sebagai lokasi percontohan pembuatan sumur resapan, pembuatan biopori dan lokasi penanaman pohon. [rok]
Permasalahan yang melingkupi dan mengancam keberadaannya bahkan terus meningkat. Gaya hidup “boros” air terus saja terjadi.
"Untuk itu, masyarakat hendaknya segera menghentikan gaya hidup boros air, dengan menggunakan air secukupnya," ungkap Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Muhammad Hasan, dalam acara Aksi Peduli Air “Membangun Generasi Peduli Air” di Taman Cattleya, Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (1/5/2013).
Menurut Hasan, berdasarkan kondisi tersebut, upaya-upaya untuk mendorong langkah konservasi dan penyelamatan air masih sangat diperlukan dan terus ditingkatkan.
"Masalah ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat wajib diatasi oleh seluruh kalangan dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras," katanya.
Menyikapi masalah tersebut, lanjut Hasan, maka peran serta segenap masyarakat dalam mengelola sumber daya air perlu disinergikan baik antarelemen masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemerintah.
"Membangun Generasi Peduli Air merupakan upaya menggalang partisipasi publik untuk bersama-sama/bersinergi mengelola sumber daya air secara berkelanjutan," tandasnya.
Aksi Peduli Air “Membangun Generasi Peduli Air” sengaja diselenggarakan di Taman Cattleya yang merupakan taman kota seluas sekitar 3 hektar, terletak di tengah kota Jakarta, tepatnya di daerah Tomang, Jakarta Barat.
Karena posisinya berada di tengah-tengah kota, di antara deretan gedung tinggi, di kelilingi jalan dengan lalu lintas padat, menjadikannya strategis dan menarik sebagai lokasi percontohan pembuatan sumur resapan, pembuatan biopori dan lokasi penanaman pohon. [rok]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar