INILAH.COM, Jakarta - Komisi I DPR tengah membahas soal
Rancangan Undang-undang (RUU) Komponen Cadangan Negara yang mengatur
soal pendidikan wajib militer bagi warga sipil.
Bahkan pendidikan militer akan diberikan kepada mahasiswa, PNS, pekerja BUMN dan buruh. Namun hal itu masih belum final karena RUU tersebut masih dalam pembahasan tingkat satu.
Anggota Komisi iX DPR dari Fraksi PKS Indra menilai wajib militer yang akan diterapkan kepada seluruh elemen masyarakat khususnya buruh masih perlu dipertanyakan. Pasalnya buruh tidak bisa dipaksakan untuk ikut terlibat dalam wajib militer tersebut.
"Ya harus di telaah betul relevansi dikatakan wajib karena buruh terikat dengan perusahaan beda dengan PNS di pemerintahan," ujar Indra di Jakarta, Sabtu (1/6/2013).
Indra mengakui wajib militer itu diperlukan untuk membangkitkan nasionalisme di setiap warga negara. Namun pemerintah juga harus memikirkan alasan utamannya mengapa pendidikan militer itu diwajibkan.
"Kalau mau realitasnya keterpilihan bukan kewajiban. Memang wajib militer dapat membangkitkan nasionalisme hanya kewajiban dan relevansinya perlu dikaji. Wajib militer belum terlalu urgen," jelasnya.
Selain urgency yang masih dipertanyakan, dari keadaan keografis sendiri Indonesia belum bisa menerapkan wajib militer bagi setiap warganya. Karena kondisi keamanan nasional sendiri cukup terjamin.
"Saat ini Indonesia dalam keadaan damai kemudian kuantitas tentara banyak, lebih baik meningkatkan kualitas mereka serta alutista," tegasnya.[jat]
Bahkan pendidikan militer akan diberikan kepada mahasiswa, PNS, pekerja BUMN dan buruh. Namun hal itu masih belum final karena RUU tersebut masih dalam pembahasan tingkat satu.
Anggota Komisi iX DPR dari Fraksi PKS Indra menilai wajib militer yang akan diterapkan kepada seluruh elemen masyarakat khususnya buruh masih perlu dipertanyakan. Pasalnya buruh tidak bisa dipaksakan untuk ikut terlibat dalam wajib militer tersebut.
"Ya harus di telaah betul relevansi dikatakan wajib karena buruh terikat dengan perusahaan beda dengan PNS di pemerintahan," ujar Indra di Jakarta, Sabtu (1/6/2013).
Indra mengakui wajib militer itu diperlukan untuk membangkitkan nasionalisme di setiap warga negara. Namun pemerintah juga harus memikirkan alasan utamannya mengapa pendidikan militer itu diwajibkan.
"Kalau mau realitasnya keterpilihan bukan kewajiban. Memang wajib militer dapat membangkitkan nasionalisme hanya kewajiban dan relevansinya perlu dikaji. Wajib militer belum terlalu urgen," jelasnya.
Selain urgency yang masih dipertanyakan, dari keadaan keografis sendiri Indonesia belum bisa menerapkan wajib militer bagi setiap warganya. Karena kondisi keamanan nasional sendiri cukup terjamin.
"Saat ini Indonesia dalam keadaan damai kemudian kuantitas tentara banyak, lebih baik meningkatkan kualitas mereka serta alutista," tegasnya.[jat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar