Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Ketua Badan Kehormatan (BK) Trimedya
Panjaitan menilai alasan kunjungan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso ke
LP Sukamiskin janggal. Terutama bagian cerita tentang pulang dari acara
kuliah.
"Agak janggal kalau misal dia bilang dia habis kuliah
kemudian dia besuk," ucap Trimdeya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta,
Selasa (4/6/2013).
Jika kunjungan Priyo adalah dalam rangka
inspeksi mendadak (sidak), maka seharunya Priyo taat kepada fungsi
pengawasan tanpa selektif menjenguk narapidana.
"Itu harus disampaikan dulu dalam fungsi pengawasan, dan bukan tahanan politik saja dong yang dibesuk," ujar Trimedya.
BK
akan melihat dulu perkembangan selama seminggu ini sebelum memutuskan
untuk memanggil Priyo atau tidak. Dirinya menyarankan agar sebagai Wakil
Ketua DPR, Priyo bisa memberikan keteladanan. Trimedya menyarankan agar
Priyo bisa lebih sensitif terhadap masyarakat.
"Seharusnya Pak
Priyo memberikan keteladanan. Tidak tepatlah karena dia baru disebut
dalam persidangan bahkan pimpinan KPK. Pemberitaan yang muncul di
masyarakat, dia besuk di luar jam besuk. Dan tentu sebagai pimpinan DPR
lewat kunjungannya itu tidak memberikan contoh," tuturnya.
Kunjungan
ke LP Sukamiskin ini jadi polemik karena selain tahanan korupsi lain,
Priyo menemui Fahd A Rafiq, terpidana di kasus korupsi Al Quran. Tak
lama sebelumnya, nama Priyo disebut hakim masuk dalam catatan penerima
aliran dana uang hasil korupsi yang dibuat Fahd.
Priy berkilah
bahwa kunjungan yang dilakukannya adalah sidak. Dia ingin melihat
keadaan Lapas Sukamiskin yang dilaporkan atapnya bocor dan ada beberapa
kerusakan di bagian bangunannya. Politisi senior Golkar ini bersikukuh
bahwa dia mematuhi peraturan dengan datang ke Lapas diwaktu sesuai
aturan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar