Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Jakarta (ANTARA
News) - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra)
Agung Laksono berharap penyaluran dana bantuan langsung sementara
masyarakat (BLSM) yang ditujukan bagi 15,5 juta rumah tangga miskin dan
rentan bisa tepat sasaran.
"Data penerima BLSM sudah mengalami
perbaikan berulang kali, sehingga menghasilkan data yang akurasinya jauh
lebih baik dibanding penyaluran program sebelumnya," kata Agung di
Jakarta, Minggu, seraya menambahkan dirinya telah memantau langsung
penyaluran BLSM di berbagai wilayah.
Dia menambahkan, pemberian
dana BLSM yang dilakukan oleh pemerintah akan dilakukan secara bertahap
dan diberikan selambat-lambatnya pada 2 Desember 2013 sehingga
masyarakat yang belum mendapatkan bisa diproses pada tahap kedua pada
bulan September.
Agung menambahkan, ada sejumlah menteri yang
melakukan pengawasan untuk memantau penyaluran BLSM sekaligus melihat
secara langsung kondisi dan hambatan-hambatan yang ada di lapangan.
Adapun
beberapa menteri yang melakukan pemantauan BLSM, diantaranya Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Kantor Pos Cabang
Angke, Jakarta Barat.
"Penyesuaian subsidi BBM dilakukan dengan
tujuan pemerataan ekonomi bagi semua kalangan," kata Mari Elka Pangestu
didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Parekraf Ukus Kuswara.
Menurut Mari Elka Pangestu, pengurangan subsidi BBM dilakukan dengan adanya asumsi bahwa angka pertumbuhan menurun.
Hal tersebut dapat berpengaruh kepada defisit anggaran sebesar tiga
persen, padahal menurut undang-undang defisit harus dibawah 3 persen.
Biasanya, setiap kenaikan harga BBM, pasti akan mengakibatkan
peningkatan inflasi, sedangkan perkiraan peningkatan inflasi yang
disebabkan kenaikan harga BBM adalah 7,2 persen.
"Memang dampak paling terasa pada tiga bulan pertama, selebihnya
masyarakat akan melakukan penyesuaian dengan sendirinya," kata Ma Elka
Pangestu.
Sementara itu, pemantauan BLSM juga dilakukan oleh
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari
Gumelar, di Kantor Pos cabang Fatahillah, Kelurahan Pinangsia Kecamatan
Taman Sari, Jakarta Barat.
Menurut Linda, BLSM akan sangat
dirasakan oleh masyarakat tidak mampu khususnya ibu rumah tangga yang
mengendalikan keuangan keluarga.
Sementara itu, Sekjen
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ukus Kuswara berharap
masyarakat memahami kebijakan pemerintah mengurangi subsidi BBM ini.
Berdasarkan pengalaman, pengurangan subsidi BBM yang terjadi pada tahun
2005 justru mengurangi jumlah konsumsi BBM sebesar 30 persen.
"Pembayaran
dan penyerahan BLSM secara simbolis kepada Rumah Tangga Sasaran ini
bagian dari komitmen pemerintah sebagai bentuk kompensasi kenaikan harga
BBM," kata Ukus.
(W004/R010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar