Hal itu ditegaskan, Vice President Corporate Communications
Pertamina Ali Mundakir, usai menjadi pembicara dalam seminar "Pertamina
Goes To Campus" di Universitas Gunadarma, Depok, Senin 24 Juni 2013.
"Jika nantinya, satu minggu ke depan penyaluran BBM bersubsidi
tetap meningkat, itu artinya benar hipotesis yang menyatakan yang
menikmati subsidi bukan kalangan menengah ke bawah karena kenaikan harga
tak memengaruhi konsumsi," tuturnya.
Ali mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran premium pada Sabtu
lalu, mencapai 84.300 kiloliter, di atas penyaluran harian normal
sebesar 80.000 kiloliter atau mengalami kenaikan sebesar lima persen.
"Jika yang menikmati subsidi kalangan menengah ke bawah, penyaluran bbm
subsidi akan menurun," ujarnya.
Dia juga mengatakan, produksi minyak Indonesia mencapai 830 barel per hari, sedangkan konsumsi mencapai 1,3 juta kiloliter.
"Jika terjadi penimbunan, sebenarnya kami (Pertamina) tidak
dirugikan. Sebab, si pelakunya kan membeli dari kami bukan mencuri.
Namun tentunya, hal ini juga tidak bisa dibiarkan," tutur Ali.
Sabtu lalu, pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi.
Untuk premium menjadi sebesar Rp6.500 per liter atau naik Rp2.000 per
liter dari harga Rp4.500 per liter. Sedangkan harga solar menjadi
Rp5.500 per liter atau naik Rp1.000 per liter dari harga lama sebesar
Rp4.500 per liter. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar