Pewarta: Sigit Pinardi
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan Muslim Indonesia tidak boleh
terprovokasi oleh isu Iraq Syria of Islamic State (ISIS), apalagi
ikut-ikutan menjadi pendukungnya.
"Sebagai sesama Muslim saya mengimbau agar kaum Muslimin Indonesia
tidak termakan dan terprovokasi terhadap isu ISIS yang belakangan ini
masuk di Indonesia," kata Hasyim dalam pernyataan tertulis yang diterima
Antara di Jakarta, Minggu.
Hasyim mengatakan umat Islam di Indonesia, khususnya warga NU,
sebaiknya tidak ikut-ikutan mendukung ISIS dan sekaligus tidak membuat
perpecahan di kalangan kaum Muslimin.
"ISIS adalah fenomena Islam di Timur Tengah yang sama sekali tidak sama dengan kondisi Indonesia," kata Hasyim.
Di samping itu, tambah Hasyim, kehati-hatian ini perlu karena selama
musim reformasi telah terbentuk embrio-embrio kekuatan garis keras
(radikal), baik yang bergerak melalui gerakan massa, gerakan yang masuk
ke dalam sistem keindonesiaan, maupun yang menggunakan cara teror.
"Menurut saya, apabila embrio radikalitas ini diolah dengan bumbu
isu ISIS atau perpecahan pascapilpres pasti akan meningkatkan kadar
radikalitas dalam gerakan transnasional yang membahayakan keselamatan
kaum Muslimin Indonesia dan sekaligus membahayakan keutuhan NKRI," kata
Hasyim.
Menurut Hasyim, lebih baik kaum Muslimin berbuat dan melakukan
strategi yang islami dan "Indonesiawi" daripada mengaku sebagai
kelompok yang paling Islam, namun menghalalkan segala cara karena merasa
untuk kepentingan kelompoknya yang paling Islam itu.
"Padahal yang sedemikian itu tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah.
Menghalalkan segala cara bukanlah ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Yang
pernah terjadi dalam sejarah Islam adalah kelompok Khawarij, yang
berprinsip boleh merusak apa saja yang bertentangan dengan kemauannya,"
kata Hasyim.
Sekarang ini, lanjut dia, ajaran tersebut menjelma dalam berbagai bentuk gerakan pengrusakan dengan segala manifestasinya.
"Dan apabila terjadi bentrok antarkelompok kaum Muslimin, itulah
saatnya kekuatan asing akan masuk dan merusak Islam dan Indonesia.
Waspadalah," kata Hasyim.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar