BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 20 Maret 2015

Ciiittt! Ini Detik-detik Mencekam saat KA Gajayana Dihentikan Pak Sareh

Muhammad Aminudin - detikNews
Malang - KA Gajayana jurusan Malang-Jakarta dihentikan Edi Sudarmi (45) atau Pak Sareh dan Bonadi karena ada rel renggang di KM 53 Stasiun Kotalama-Kepanjen, Malang, Jawa Timur. Ciiittt! Bunyi rem terdengar sebelum kereta benar-benar berhenti.

"Saya sempat takut karena kereta berhenti tak terlalu jauh dari saya dan Bonadi berdiri," tutur Pak Sareh di sekitar rel Stasiun Kotalama-Kepanjen, Kamis (19/3/2015).

Pak Sareh dan Bonadi menghentikan kereta dengan berdiri di tengah rel. Mereka mencopot baju dan melambaikan ke arah datangnya kereta yang melaju kencang. Dari jauh, kereta seolah-olah tidak berhenti. Namun lambat laun, kecepatannya berkurang karena direm.

Aksi heroik itu dilakukan, Rabu (18/3) siang. Menurut keterangan warga yang tengah mengolah lahan pertanian di sekitar tempat kejadian, bunyi rem kereta terdengar keras.

"Bunyinya keras sekali, ciit ciit ciit," sebut Pak Sareh menirukan bunyi rem.

Pak Sareh dan Bonadi lega ketika kereta berhenti. Ia sempat khawatir dikira akan bunuh diri. Padahal ia dan Bonadi sengaja menghentikan kereta karena salah satu rel renggang 15 cm di jalur tersebut. Atas izin PT KAI, kereta berangkat lagi setelah rel diberi bantalan kayu.

Pak Sareh adalah buruh tani. Ia, istri dan keempat anaknya tinggal di sekitar rel. Sehari-hari, pria yang mengaku belum pernah naik kereta itu menggarap sawah majikannya di pinggir jalur kereta Stasiun Kotalama-Kepanjen.

Saat ditemui detikcom hari ini, Pak Sareh berada di rel yang diperbaiki. Ia bercerita dengan bersahaja. Ekspresinya biasa. Padahal aksi tersebut, bagi banyak orang, termasuk luar biasa.

Tidak ada komentar: