Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Kemacetan di ruas Tol JORR akibat volume truk
semakin hari semakin parah. Pemerintah sendiri tidak dapat mengalihkan
truk ke jalur lain, karena Tol JORR disiapkan untuk mengakomodir truk
yang mengangkut logistik dan kebutuhan perekonomian.
"Ya memang
sejak 1 bulan lalu itu ada kebijakan (agar truk) untuk tidak melewati
jalur tengah karena memang untuk kendaraan kecil. Jadi dialihkan ke
JORR, dari Tangerang ke Cikampek dialihkan ke situ dan juga sebaliknya,"
jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Rikwanto kepada
wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Kondisi
truk besar yang berjalan pelan menjadi salah satu faktor truk
'dieliminasi' dari ruas tol dalam kota agar dapat mengakomodir kendaraan
kecil. "Justru jalan itu (Tol JORR) dibuat untuk pengalihan agar tidak
masuk kota. Jalan itu (Tol JORR) memang disiapkan tidak masuk ke kota
truk-truk itu," ungkapnya.
Tol dalam kota yang merupakan poros
tengah jalur cepat menuju pelabuhan tidak dapat sepenuhnya digunakan
untuk truk karena menimbulkan kemacetan. Sehingga, pemerintah
mengeluarkan kebijakan pembatasan truk di ruas tol dalam kota pada
jam-jam tertentu saja.
"Jam 10 malam sampai 5 pagi (truk) masih bisa lewat situ," ungkapnya.
Setelah
dibukanya akses Tol JORR, para sopir truk lebih memilih melewati jalur
tersebut karena waktu angkut yang lebih cepat. "Dan memang pengemudi
truk setelah akses dibuka lebar mereka perjalanan lebih singkat daripada
lewat utara atau Kebon Jeruk dan memang efeknya ya kemacetan di situ
karena banyak kendaraan besar," ungkapnya.
Rikwanto juga
menyarankan agar kendaraan kecil dan kendaraan pribadi menggunakan akses
Tol dalam kota agar lebih lancar. "Lewat tengah aja lebih cepat,"
tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar