New York (ANTARA News) - Pasar minyak mentah dunia turun kembali pada
Kamis (Jumat pagi WIB) menyusul aksi ambil untung setelah sehari
sebelumnya naik tajam dipicu pernyataan Federaal Reserve, karena
realitas berlanjutnya persediaan tinggi dan dolar yang kuat.
Harga minyak melonjak pada Rabu ketika The Fed secara tak terduga
mengungkapkan sebuah posisi "dovish" tentang kenaikan suku bunga selama
tahun depan, mengirim dolar melemah tajam.
Namun dolar "rebound" (berbalik naik) pada Kamis, menekan harga
minyak mentah lebih rendah. Ditambah lagi, pedagang mengatakan, rekor
tinggi baru untuk stok minyak mentah komersial AS dan rekor tingkat
produksi 9,4 juta barel per hari diumumkan pada Rabu pagi, yang
seharusnya menekan harga minyak mentah, kembali menjadi fokus.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman April, turun 0,70 dolar AS menjadi ditutup pada
43,96 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, anjlok 1,48
dolar AS menjadi menetap di 54,43 dolar AS di perdagangan London.
WTI telah menguat 1,20 dolar AS Rabu dan Brent melonjak 2,40 dolar
AS setelah bank sentral AS mengindikasikan tidak akan terburu-buru
menaikkan suku bunga, yang dikirim dolar jatuh.
"Hari ini adalah semacam apa yang seharusnya terjadi kemarin. Saya
tidak melihat banyak berita bullish, tetapi kami punya reli ini mungkin
karena Fed. Namun, fundamental minyak mentah tetap benar-benar bearish,
seperti yang kita lihat produksi minyak mentah AS mencapai 9,4 juta
barel," kata Kyle Cooper dari IAF Advisors.
Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures di Singapura,
mengatakan harga akan tetap di bawah tekanan selama pasokan melampaui
permintaan.
"Fundamental tidak berubah dan hanya sentakan harga jangka pendek
dari melemahnya dolar AS tidak akan mengubah fakta itu," kata dia dalam
komentar pasar.
"Harga masih akan tetap rendah jika permintaan dan penawaran tidak membaik."
Sementara itu anggota OPEC tidak punya pilihan, selain
mempertahankan tingkat produksi saat ini meskipun harga minyak turun
untuk mempertahankan pangsa pasar mereka, menteri perminyakan Kuwait
mengatakan, Kamis.
"Dalam OPEC, kami tidak punya pilihan lain selain menjaga pagu
produksi itu karena kami tidak ingin kehilangan pangsa kami di pasar," Ali al-Omair mengatakan kepada wartawan.
Tetapi menteri menyambut setiap pengaturan dengan produsen minyak mentah non-OPEC untuk menstabilkan pasar.
"Jika ada jenis pengaturan dengan negara-negara di luar OPEC, kita
akan sangat senang," kata Omair setelah penandatanganan perjanjian kerja
sama pada minyak dan investasi dengan Rusia.
Ke-12 anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak, yang memproduksi
sekitar sepertiga dari minyak dunia, memutuskan pada November tahun
lalu untuk mempertahankan produksi mereka tidak berubah, mengirim harga
minyak jatuh.
(A026)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar