Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan Acam tewas dengan luka tembak di perut kanan dan kaki kiri. Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, tapi nyawanya tak tertolong. Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Besar Rudi Setiawan menduga senjata yang dipakai perampok berjenis rakitan. Dari lokasi, polisi menemukan satu butir peluru, satu helm milik pelaku, kunci-T, juga sepeda motor milik korban.
Istri Acam, Kartini, 38 tahun, mengatakan pelaku berperawakan kurus-tinggi. Satu pelaku memakai kemeja dan satu lagi menggunakan jaket. "Pakai helm semua," kata dia. Seorang pelaku membuang helm saat melarikan diri.
Menurut kakak ipar korban, Abdul Kodir, sebelumnya salah satu pelaku memasuki rumah Acam dengan cara merusak gembok pagar samping. Sedangkan pelaku kedua menunggu di depan rumah sambil menunggang sepeda motor Honda Beat warna putih berpelat nomor polisi B-3993-FIQ--yang belakangan diketahui palsu.
Mendengar suara mencurigakan dari arah ruang tamu, Acam terbangun dari tidurnya. Rupanya pelaku mendorong sepeda motor korban, Honda Best B-3112-KRM, lewat pintu samping. Acam, yang melihat sepeda motornya tidak ada di ruang tamu, bergegas keluar rumah lewat pintu depan.
Di sana bapak tiga anak itu melihat satu orang pelaku tengah menaiki sepeda motor di depan rumahnya. "Dikira Acam, sepeda motor itu milik dirinya karena sama warnanya, putih," kata Kodir. Sopir taksi Blue Bird itu mencoba menghalangi, tapi ditembak oleh pelaku pada perut sebelah kanan dan kaki kiri. Sebelum tersungkur, Acam sempat menendang pelaku sehingga jatuh dari sepeda motornya. Para pelaku kabur meninggalkan sepeda motor mereka.
Menurut Kodir, mendengar letusan di luar, lima orang yang berada di dalam rumah terbangun. "Saya keluar langsung ditembak," kata Kodir. Tapi tembakan itu meleset. Kodir bersama Kartini juga sempat ditodong.
Kepala Humas Blue Bird Group Teguh Wijayanto membenarkan Acam adalah pegawai mereka. Pihak perusahaan, kata dia, akan memberikan santunan penuh, termasuk beasiswa untuk anak-anak korban. Dari pantauan Tempo, perumahan Bintara Jaya termasuk perumahan padat di Bekasi.
AFRILIA SURYANIS | ADI WARSONO | JAYADI SUPRIADIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar