Oleh :
Rochimawati
VIVA.co.id , Harga
minyak mentah kembali tertekan pada Kamis waktu AS atau Jumat dinihari
setelah Amerika Serikat (AS) menambah produksi untuk pertama kalinya
setelah 29 pekan mengalami penurunan.
Dikutip dari laman CNBC,
Jumat 3 Juli 2015, jumlah rig pengeboran minyak di AS naik 12 rig,
sehingga total sebanyak 640 rig. Demikian dilaporkan jasa pengeboran
ladang minyak Baker Hughes.
Para ahli telah memperkirakan jumlah rig dari awalnya turun akan kembali naik pada akhir tahun.
"Kami
percaya sekitar 100 rig bisa ditambahkan ke jumlah rig AS antara
sekarang dan akhir tahun," analis di Evercore ISI, sebuah perusahaan
penasihat perbankan, Jumat 3 Juli 2015.
Harga minyak mentah AS
WTI ditutup turun 3 sen, di level US$56,93 per barel. Jatuh 4 persen
pada sesi sebelumnya, atau terbesar sejak awal April.
Sementara itu, minyak mentah Brent mendatar di kisaran US$62 per barel. Harga sebelumnya naik sekitar 1 persen pada Kamis.
Tetapi,
dengan krisis utang Yunani dan perundingan nuklir yang belum
terselesaikan, serta Jumat adalah Hari Kemerdekaan AS, membuat liburan
untuk akhir pekan lebih panjang dari biasanya, sehingga membatasi reli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar