New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia berbalik naik (rebound) pada
Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Iran dan enam kekuatan utama
memperpanjang tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan nuklir yang bisa
menambahkan minyak Iran ke pasar global yang kelebihan pasokan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 1,14 dolar AS menjadi ditutup pada
59,47 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk
penyerahan Agustus berakhir di 63,59 dolar AS per barel, sebuah
peningkatan 1,58 dolar AS dari penutupan Senin.
Kedua kontrak berjangka utama telah jatuh pada Senin, karena Yunani
meluncur menuju gagal bayar (default) utang dan berpotensi keluar dari
zona euro. Ketidakpastian mengguncang pasar, mendorong WTI turun 1,30
dolar AS dan Brent turun 1,25 dolar AS.
Para pedagang fokus pada perundingan nuklir Iran di Wina untuk
kesepakatan mengakhiri kebuntuan selama 13-tahun antara Iran dan enam
kekuatan utama atas program nuklir Teheran yang kontroversial.
Iran dan yang disebut P5+1 -- Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok,
Prancis, Rusia dan Jerman -- memberi mereka tambahan satu minggu, sampai
7 Juli untuk meraih sebuah kesepakatan setelah tidak ada terobosan
terlihat dalam perundingan menjelang batas waktu tengah malam Selasa.
Dalam rangka pembicaraan, Iran setuju secara substansial menurunkan
kegiatan nuklirnya dalam upaya untuk mengembangkan senjata nuklir --
tujuan yang dibantah oleh Teheran -- hampir tidak mungkin.
Sebagai imbalannya, sanksi yang mencekik ekonomi Iran oleh tersedaknya ekspor minyak secara bertahap akan dicabut.
"Untuk pasar minyak kesepakatan nuklir Iran adalah fundamental yang
paling penting meskipun gejolak Yunani akan membantu menghempaskan
seluruh pasar minyak dari hari ke hari," kata Bjarne Schieldrop, kepala
analis di Commodities SEB Markets.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar