Oleh :
Dedy Priatmojo, Anwar Sadat
VIVA.co.id - TNI
Angkatan Udara memastikan akan melakukan modernisasi alat utama sistem
pertahanan. Insiden jatuhnya Pesawat Hercules A1310 di Jalan Jamin
Ginting, Medan, Sumatera Utara, 30 Juni lalu, semakin memantapkan
rencana tersebut.
Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna
menegaskan pihaknya akan melakukan penggantian pesawat angkut. Kendati
begitu, TNI AU masih mempertimbangkan jenis pesawat angkut yang akan
digunakan TNI ke depan.
"Ada penambahan alutsista pasti, itu
bagian dari renstra 2015-2019, pengganti pesawat angkut," kata Agus di
Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 7 Juli 2015.
Mantan
Kasum TNI itu mengaku belum bisa memastikan jenis pesawat angkut yang
akan digunakan TNI AU nanti. Menurut dia, pemerintah bisa mengadakan
pesawat angkut yang memiliki kemampuan dan kapasitas setara dengan
Hercules.
"Bisa dari Boeing (Amerika Serikat) atau kita pakai dari Rusia," ujar dia.
Agus
menambahkan, tak hanya melakukan penggantian pesawat angkut. TNI AU
juga berencana meremajakan pesawat tempur. "Pesawat tempur juga, kami
cari pengganti F5," katanya.
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan menawarkan pesawat angkut
jenis A-400 milik pabrikan Airbus serta C17 produksi Boeing sebagai
pengganti Hercules.
Kemenhan beralasan kedua pesawat tersebut lebih besar dan sesuai dengan rencana strategis (Renstra) TNI.
"Keduanya
sekelas, sekarang sudah disepakati kalau pengadaan mengutamakan yang
baru. Yang sudah telanjur apa boleh buat, ya sudah dilakukan," kata
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan, Brigjen Jundan Eko Bintoro.
Meski
demikian, pengadaan pesawat tersebut baru bisa dilakukan pada 2016
hingga 2018 mendatang. Jundan menambahkan, pihaknya juga belum bisa
memastikan berapa jumlah yang akan dipesan oleh pemerintah. (ase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar