Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance
Nusa Dua -Dolar Amerika Serikat (AS) terus perkasa
hingga ke level Rp 14.300. Meski secara permodalan kondisi perbankan
dalam negeri masih dalam posisi aman, namun perbankan tetap diminta
bekerja keras agar pelemahan rupiah tidak semakin menekan kinerja
mereka.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, saat ditemui di acara Seminar
Internasional Industri Keuangan Non Bank (IKNB), di Ayodya Resort Nusa
Dua, Bali, Senin (7/9/2015).
"Tentu saja berpengaruh tapi dengan kondisi permodalan yang besar semua sudah well anticipated, mungkin sedikit mengurangi laba, saya kira nggak apa-apa, tapi bank harus kerja keras," tegas dia.
Muliaman
menjelaskan, dalam uji ketahanan atau stress test OJK disebutkan,
kondisi perbankan Indonesia masih dalam batasan wajar, terlihat dari
kondisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang juga masih dalam batas aman di kisaran 12-14%.
Penyaluran
kredit juga diperkirakan masih cukup baik, ditargetkan bisa tumbuh di
level 12-13% tahun ini. Angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) juga masih terjaga di level 2,15% secara gross, dan 1,15% untuk NPL nett.
"Yang
berpengaruh ke kreditnya hanya 12-13% NPL gross masih 2,15%, nett 1,15%
masih relatif kecil ditambah modal yang memadai, bank sudah punya
cadangan, kemungkinan kerugian pemberian kredit sudah di-cover, itu disebut expected lost jadi sudah kita antisipasi," terang dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar