Erwin Dariyanto - detikNews
Kendari - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli
Hasan memuji kepemimpinan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. Menurut
Zulkifli, Nur Alam sudah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
menggenjot pembangunan infrastruktur.
Menanggapi hal itu, Nur
Alam mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan di Sulawesi Tenggara bisa
terwujud karena ada kestabilan politik. Politisi Partai Amanat Nasional
itupun mengaku punya 'resep' untuk menjaga kestabilan politik di
Sultra.
"Jangan gunakan gaya kepemimpinan Ken Arok yang membabat
habis semua musuhnya," kata Nur Alam saat berbincang dengan wartawan di
kediamannya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis malam (19/2/2016).
Menurut Nur Alam, pemimpin sebaiknya meniru politik kekaisaran Cina. Di
Negeri Tirai Bambu itu para pemimpinnya selalu merangkul lawan
politiknya.
Dia mencontohkan saat kekaisaran Cina bisa membangun tembok raksasa tanpa rasa saling memusuhi.
"Contohlah
pada pemerintahan kekaisaran di Cina. Mereka berhasil membangun Tembok
Cina, tanpa harus saling memusuhi, bahkan pembangunan tembok Cina
berlangsung terus dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya"
kata Nur Alam.
Dia mengaku selama ini selalu merangkul lawan
politiknya. Di awal memimpin Sulawesi Tenggara pada 2008 lalu, Nur Alam
mengalahkan pejabat petahana di Pilgub.
Usai dilantik menjadi
gubernur dengan Saleh Lasata sebagai wagub, Nur Alam tak menyingkirkan
orang-orang yang pernah menjadi lawan politiknya. Mereka justru
dirangkul dan diberi 'pencerahan'.
"Saya rangkul mereka, beri
pencerahan. Setelah itu saya tempatkan di posisi penting. Dan mereka
bahkan lebih loyal dan bagus kinerjanya," kata Nur Alam.
Karena
anti menjalankan politik Ken Arok itulah kini, meski dengan APBD hanya
Rp 2,7 triliun pembangunan infrastruktur di Sultra bisa digenjot.
Tahun
2008 lalu tercatat pembangunan infrastruktur jalan di Sultra sepanjang
488,8 kilometer. Itupun hanya 55,81 persen yang bagus. Sisanya sebesar
44,19 tak layak secara fisik.
Di tahun 2014, panjang jalan di Sultra mencapai 906,09 kilometer. Dan 2015 ini panjang jalan sudah menjadi 1009,28 kilometer.
"Setelah
2015, dari 1009,28 kilometer ruas jalan provinsi, kondisi fisik yang
tuntas tercatat 57,95 persen dan yang tidak 42,05 persen," kata Kepala
Biro Humas Pemprov Sultra Kusnadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar