LAPORAN: FEBIYANA
RMOL. Warga miskin yang tinggal di bantaran sungai di wilayah Jakarta bukan satu-satunya penyebab banjir di ibukota negara ini.
Pernyataan
ini disampaikan Divisi Penelitian dan Pusat Dokumentasi Bantuan Hukum
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Alldo Fellix Januardy. Dia
mengatakan, penyebab banjir adalah banyaknya lahan hijau yang seharusnya
menjadi tempat resapan air beralih fungsi menjadi komplek perumahan
elite dan mahal.
"Banyak yang tadinya itu lahan-lahan resapan air
tapi malah dijadikan gedung-gedung dan perumahan,” kata kepada Alldo
ketika dihubungi wartawan, Kamis (25/2).
Pada tahun 90-an, marak
terjadi peristiwa pengalihan fungsi lahan resapan air di Jakarta.
Seperti di Kelapa Gading, Pantai Kapuk, Senayan dan Tomang.
"Itu semua awalnya daerah resapan. Tiba-tiba tahun 90-an rata-rata sudah berubah jadi daerah hunian," lanjutnya.
Alldo
menantang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, untuk
berani menggebrak dengan mengembalikan fungsi kawasan hijau yang
belasan tahun dijadikan perumahan elite.
"Berani enggak dia
(Ahok) kembalikan penggunaan lahan, misalnya di Kelapa Gading atau Kapuk
menjadi daerah resapan air kembali? Enggak mungkin berani," tegasnya. [ald]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar