Pewarta: Aditya Ramadhan
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi keberhasilan Detasemen
Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan enam terduga teroris di
Malang, Jawa Timur, pada Jumat (19/2) malam.
"Saya kira itu
bagus, polisi makin kita apresiasi. Dari data-data yang kita punya
berhasil menangkap enam orang," kata Luhut di Jakarta, Senin.
Dari
penangkapan tersebut, lanjut Luhut, semakin menambah bukti jaringan
teroris yang terkait dengan aksi terorisme di kawasan Thamrin.
Namun
mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut enggan menjelaskan hal lebih
rinci mengenai penangkapan terduga teroris tersebut dan kaitannya dengan
jaringan teroris Thamrin.
Ia menekankan penangkapan tersebut semakin mengungkap jaringan terorisme yang ada di Indonesia.
"Makin jelas networking-nya dengan penangkapan itu. Jadi jaringannya kita makin banyak tahu," ujar dia.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap enam terduga teroris di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jumat (19/2) malam.
Pada
Sabtu (20/2) dini hari hingga sore, Densus 88 bersama aparat kepolisian
menggeledah sejumlah rumah yang diduga dijadikan markas terduga
teroris, di antaranya di Perum Griya Permata Alam dan Green Hills
Residence di Desa Ngijo dan di kawasan Mulyoagung, Kecamatan Dau,
Kabupaten Malang.
Dari beberapa rumah yang digeledah tersebut,
petugas menemukan sejumlah barang bukti, seperti sepeda motor, bahan
peledak serta buku-buku tentang jihad dan radikalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar