Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui, prajurit TNI masih dijadikan aparat pelindung bisnis narkoba.
Menurutnya, sebagai bisnis ilegal, Narkoba memerlukan pelindung yang aman yaitu salah satunya oknum TNI dan Polri.
Meskipun kesejahteraan Prajurit telah banyak kemajuan, namun masih ada oknum prajurit TNI yang mencari peluang untuk menjalankan bisnis ilegal dengan menjadi pengguna dan pengedar narkoba.
"Karena narkoba adalah bisnis. Bisnis yang ilegal. Bisnis yang mencari tempat yang aman, tempat yang aman yaitu aparat keamanan, polisi dan TNI," kata Gatot usai membuka penyelenggaraan Gashuku dan Rakernas Forki dalam rangka HUT ke-53 Forki tahun 2016, di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu (27/2/2016) kemarin.
Untuk itu Gatot memerintahkan seluruh jajarannya mulai Panglima Komando Utama (Pangkotama), Komandan Satuan (Dansat) untuk terus melakukan pembersihan internal di masing-masing satuan.
"Kemarin ditemukan (prajurit pengguna narkoba) saat tes urine, ketika ada operasi mendadak di perumahan prajurit, positif, dari situ kita kembangkan, dan mudah-mudahan terus bersih-bersih," katanya.
"Saya sadar itu. Bagi yang berhasil mengungkap itu prestasi. Tapi bila ada yang tertangkap maka komandannya pun akan bertanggung jawab," tambahnya.
Lebih lanjut soal pembentukan Satgas Narkoba, Gatot mengaku siap membantu dan memberikan pasukan yang terbaik. Apalagi Presiden Joko Widodo menyatakan, bila Indonesia sudah darurat narkoba.
"Apa yang dikatakan Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional), kami siap memberikan (pengamanan) 24 jam, memberikan pasukan yang terbaik," kata Gatot.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui, prajurit TNI masih dijadikan aparat pelindung bisnis narkoba.
Menurutnya, sebagai bisnis ilegal, Narkoba memerlukan pelindung yang aman yaitu salah satunya oknum TNI dan Polri.
Meskipun kesejahteraan Prajurit telah banyak kemajuan, namun masih ada oknum prajurit TNI yang mencari peluang untuk menjalankan bisnis ilegal dengan menjadi pengguna dan pengedar narkoba.
"Karena narkoba adalah bisnis. Bisnis yang ilegal. Bisnis yang mencari tempat yang aman, tempat yang aman yaitu aparat keamanan, polisi dan TNI," kata Gatot usai membuka penyelenggaraan Gashuku dan Rakernas Forki dalam rangka HUT ke-53 Forki tahun 2016, di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu (27/2/2016) kemarin.
Untuk itu Gatot memerintahkan seluruh jajarannya mulai Panglima Komando Utama (Pangkotama), Komandan Satuan (Dansat) untuk terus melakukan pembersihan internal di masing-masing satuan.
"Kemarin ditemukan (prajurit pengguna narkoba) saat tes urine, ketika ada operasi mendadak di perumahan prajurit, positif, dari situ kita kembangkan, dan mudah-mudahan terus bersih-bersih," katanya.
"Saya sadar itu. Bagi yang berhasil mengungkap itu prestasi. Tapi bila ada yang tertangkap maka komandannya pun akan bertanggung jawab," tambahnya.
Lebih lanjut soal pembentukan Satgas Narkoba, Gatot mengaku siap membantu dan memberikan pasukan yang terbaik. Apalagi Presiden Joko Widodo menyatakan, bila Indonesia sudah darurat narkoba.
"Apa yang dikatakan Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional), kami siap memberikan (pengamanan) 24 jam, memberikan pasukan yang terbaik," kata Gatot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar