akarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta media massa turut mengambil bagian bersama-sama menjadi public relation pada pelaksanaan KTT ASEAN 2011, terutama membantu peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011.

"Kami meminta media massa agar membantu pemerintah menyampaikan ragam informasi soal penyelenggaraan KTT ASEAN, sehingga pelaksanaannya lebih sukses dan berdampak positif bagi negara ASEAN secara keseluruhan," kata Menkominfo Tifatul Sembiring kepada ANTARA, usai memberikan sambutan pada "Sosialisasi Indonesia ASEAN Chairmanship 2011," di Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat.

Hadir dalam acara tersebut pimpinan redaksi sejumlah media massa antara lain TVRI, RRI, Perum LKBN ANTARA, MetroTV, SCTV, TVOne, RCTI, termasuk pimpinan operator telekomunikasi yang sebagai pendukung infrastruktur penyiaran seperti PT Telkom Tbk, PT Telkomsel, PT Bakrie Telecom Tbk, PT XL Axiata Tbk.

Menurut Tifatul, peran media massa sangat diperlukan untuk menyebarluaskan berbagai kegiatan terkait dengan pelaksanaan KTT ASEAN yang diselenggarakan 7-8 Mei 2011.

"Tanpa media massa kita (Indonesia) tidak ada apa-apanya. Untuk itu kita mengundang seluruh media cetak, elektronik, on-line, televisi untuk terlibat dalam kegiatan yang membawa nama besar ASEAN ini," ujarnya.

Keketuaan Indonesia untuk ASEAN telah dimulai 1 Januari 2011 hingga akhir tahun 2011. Dalam visi dan misi Keketuaan Indonesia tersebut, Indonesia bertekad memberikan kontribusi konkrit dan bermanfaat melalui pemikiran "ASEAN beyond 2015", dengan tetap menjaga keberlangsungan proses menuju pembentukan Komunitas ASEAN 2015, dan Indonesia turut mendorong visi ke depan setelah terbentuknya ASEAN Community.

Menurut Tifatul, selama penyelenggaraan KTT ASEAN akan terdapat sekitar 200 kegiatan yang tersebar pada sekitar 16 ibukota propinsi, dengan rangkaian berbagai kegiatan seperti pertemuan tingkat menteri, hingga pada acara puncak pertemuan 10 Kepala Negara.

Seluruh kegiatan tersebut ia menjelaskan, akan melibatkan pemangku kepentingan lainnya yang mendukung pelaksanaan KTT tersebut, mulai dari industri jasa perhotelan dan restoran, industri penerbangan, jasa transportasi, termasuk industri kerajinan.

"Semua pihak harus terlibat, termasuk masyarakat. Tentu peran media massa untuk memperkenalkan bahwa adanya komunitas ASEAN kepada publik sangat dibutuhkan," ujarnya.

Tifatul membandingkan, ketika China menyelenggarakan Olimpiade Beijing 2008, seluruh masyarakatnya mengetahui bahwa ada kegiatan besar yang akan diselenggarakan di negaranya.

"Contohnya, kami sudah melakukan survei ke Blok M, menanyakan soal KTT ASEAN kepada sejumlah pengunjung di sana, banyak sekali tidak tahu bawah Indonesia menjadi Ketua pada tahun ini," ujar Tifatul.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Keminfo, Freddy H. Tulung menuturkan, untuk lebih mendekatkan penyelenggaraan KTT dengan masyarakat, penyelenggara akan memasang baliho-baliho ASEAN di Jakarta menjelang KTT itu, namun tentu perlu mencari aktivitas konkrit lainnya demi menumbuhkan rasa memiliki ASEAN di masyarakat.

Sejumlah kegiatan ASEAN yang berbasis komunitas akan diselenggarakan seperti ASEAN Jazz Festival, ASEAN Culinary Festival dan juga ASEAN Journalist Meeting yang saat ini diketuai oleh Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf.