Ende, NTT (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono meminta asas-asas Pancasila tidak dimatikan dalam praktik sosial sehari-hari.

"Sikap saling menghormati akan selalu gagal apabila asas-asas Pancasila dimatikan dalam praktik sosial kita sehari-hari," kata Wapres Boediono saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.

Dikatakan Boediono, masyarakat harus pahami bahwa mengelola perbedaan dengan "cara yang berkeadaban" adalah agenda semua seluruh komponen bangsa.

"Tidak berarti bahwa asas-asas itu dihapalkan oleh setiap warga negara. Tidak berarti pula bahwa Pancasila disakralkan menjadi doktrin yang beku dan diajarkan melalui indoktrinasi seperti dulu," katanya.

Pancasila, kata Boediono, akan efektif dalam praktik sosial jika dapat diwujudkan dalam pelbagai hukum positif yang mengatur hidup bersama.

"Bung Karno menyebut dirinya "penggali Pancasila". Kata menggali adalah sebuah kiasan yang sangat tepat," katanya.

Wapres melanjutkan, hal itu  berarti Pancasila bukan wejangan yang diterima dari langit dan berarti lima asas itu adalah hasil renungan yang dirumuskan dari praktik dan realita kehidupan masyarakat.