VIVAnews - Gubernur DKI
Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kesal dengan jajaran Dinas
Perhubungan. Ahok berang lantaran mereka dinilai tak becus menindak
bus-bus kota yang ngetem sembarangan.
Ahok melontarkan hal itu di
depan Kepala Dinas Perhubungan-- Muhammad Akbar dan Kepala Bidang
Angkutan Darat-- Emanuel Kristianto di sebuah diskusi di Gedung Djoeang,
Jakarta, Sabtu 13 Desember 2014.
"Pengawas dan pemain bus kita
ini nakal. Coba Dishub tegas. Saya dapat laporan terus soal yang
ngetem-ngetem. Kalau mau jujur apa susahnya sih nindak," kata Ahok di
depan Akbar dan Emanuel.
Menurut Ahok, Dishub sebenarnya berhak
mencabut trayek angkutan umum yang suka ngetem sembarangan. "Kalau tidak
berani ngurus taman saja, jangan Dishub," kata Ahok.
Mendengar
hal itu, Akbar langsung mencatat pernyataan Ahok.Selain masalah bus kota
yang ngetem di sembarang tempat, Ahok juga protes terhadap tidak
diberikannya izin penambahan armada ke beberapa perusahaan taksi dengan
alasan kuota yang diberikan telah penuh.
Menurut Ahok, tidak
seharusnya Dishub membatasi kuota jumlah taksi karena sampai saat ini
banyak perusahaan taksi yang masih memiliki kuota.
"Yang kuotanya
sudah penuh tidak dikasih izin, yang kuotanya masih ada enggak mampu
nambah. Akhirnya muncul perusahaan baru, Pusaka (Blue Bird Group),
bukanya di Tangerang, Bekasi," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar