BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 09 Desember 2014

Jika CIA Terlibat, Jokowi Harus Bersikap Tegas

Oleh: Ajat M Fajar

INILAHCOM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta menyelidiki dugaan keterlibatan intelijen asing dalam kasus penembakan yang terjadi di Papua.

Pasalnya ada dugaan kasus penembakan dua Brimob di puncak Jaya, Papua salah seorang pelakunya merupakan anggota Central Intelligence Agency (CIA).

"Apabila informasi ini benar (ada keterlibatan CIA), Presiden harus bertindak secara tegas. Tak boleh ada intel asing yang coba-coba mengobok-obok republik ini," ujar Anggota Komisi III DPR fraksi PKS, Aboe Bakar Al Habsyi kepada INILAHCOM, Selasa (9/12/2014).

Menurutnya, Presiden Jokowi harus bisa meniru Presiden Soekarno dalam mengatasi keterlibatan asing di Indonesia yaitu saat menggunakan Allen Lawrence
Pope, sebagai alat barter untuk mendapatkan berbagai perlengkapan pertempuran seperti pesawat hercules dan helikopter.

Saat itu Allen Lawrence Pope yang menjalankan misi menyokong pemberontakan permesta tertangkap. Dan kemudian Presiden soekarno menggunakannya sebagai
bahan perundingan diplomatik.

"Hal ini seharusnya ditiru oleh Presiden yang sekarang. Jangan sampai agen CIA yang tertangkap itu dibiarkan
begitu saja. Kita harus tunjukkan kekuatan dan kedaulatan republik ini," katanya.

Aboe Bakar mengatakan, kasus penembakan dua Brimob yang diduga melibatkan intelijen asing di Papua adalah ujian bagi Presiden Jokowi.

"Disini nantinya akan terlihat, apakah benar presiden kita itu presiden kita itu antek asing atau bukan. Kita tunggu saja bagaimanakah aksi yang akan dilakukannya," katanya.[jat]

Tidak ada komentar: