Reporter : Kresna |
Merdeka.com - Presiden Jokowi
membantah jika dia menaikkan harga BBM. Menurut dia yang dilakukannya
itu mengalihkan subsidi dari BBM ke sektor lain. Sehingga sebenarnya
tidak ada kenaikan harga BBM.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi
saat memberikan kuliah umum di Balai Senat UGM, Selasa (9/12). Dia pun
menuding mahasiswa salah sasaran jika mendemo diri karena menaikkan
harga BBM.
"Saya itu tidak pernah menaikkan harga BBM. Saya
mengalihkan subsidi. Itu jelas sekali beda, jadi mahasiswa itu salah
sasaran demo saya karena menaikkan harga BBM," katanya.
Pernyataan
Jokowi tersebut sontak mendapat tepukan tangan dari para peserta yang
sebagian besar merupakan mahasiswa dan akademisi UGM.Alasannya
mengalihkan subsidi tersebut pun di klaim mampu memberikan sumbangsih
besar dalam pembangunan infrastruktur. Dia mencontohkan pembangunan
jalur kereta api.
"Subsidi BBM itu Rp 433 triliun, sementara APBN
kita 2.039 triliun. Kalau saya menjabat 5 tahun, dan terus subsidi BBM,
maka jadinya 1300 triliun dalam lima tahun. Uang sebanyak itu bisa
membuat jalur kereta api di Kalimantan, Papua dan Sumatra yang biayanya
cuma 360 triliun," ujarnya.
Dia pun menyindir peserta kuliah umum
yang banyak menggunakan motor dan mobil. Menurut dia Subsidi BBM selama
ini dinikmati kelas menengah seperti peserta kuliah umum.
"Lho
bener, kalian ini yang naik mobil, naik motor, 70 persen subsidi BBM
dinikmati kalian, enak saja," ujarnya menyindir. Peserta kuliah umum pun
tertawa disindir Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar