BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 18 Agustus 2015

Basarnas: Kotak Hitam Pesawat Trigana Ditemukan


Oleh : Mohammad Arief Hidayat, Muhammad Iqbal
VIVA.co.id - Black box atau kotak hitam pesawat Trigana Air yang jatuh di Kampung Bape, perbatasan Distrik Oksob dengan Seram, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dilaporkan telah ditemukan.

"Iya, benar, black box sudah ditemukan," kata Deputi Bidang Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas), Mayor Jenderal Herominus Guru melalui pesan singkat, Selasa, 18 Agustus 2015.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kotak hitam ditemukan pada pukul 13.40 WIT. Kotak hitam itu tengah dievakuasi untuk segera diserahkan dan diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Herominus tak menjelaskan dengan rinci tentang lokasi penemuan kotak hitam itu. Begitu juga dengan kondisinya ketika kali pertama ditemukan. Tim SAR segera mengevakuasinya agar secepatnya diteliti oleh KNKT.

Pesawat Trigana itu sempat dinyatakan hilang kontak sebelum ditemukan jatuh pada Minggu, 16 Agustus 2015. Tim SAR menemukan pesawat itu pada Senin, 17 Agustus 2015. Namun, seluruh korban baru dapat dievakuasi pada Selasa akibat cuaca buruk sehari sebelumnya.

Pesawat itu ditemukan dalam kondisi hancur pada koordinat 04 derajat 49 menit 289 lintang selatan, 140 derajat 29 menit 953 bujur timur. Pesawat diduga menabrak gunung lalu jatuh di ketinggian 8.500 kaki.

Pesawat itu terbang dari Bandara Sentani, Jayapura, dengan tujuan Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang. Pesawat mengangkut 54 orang yang terdiri dari seorang kapten pilot, seorang kopilot, seorang mekanik, seorang pramugari, dan 49 penumpang.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, tak ada yang selamat dalam kecelakaan itu. Seluruh awak dan penumpang ditemukan tewas.

"Tidak ada yang selamat, semua meninggal," kata Soelistyo dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI di Jayapura, Papua, Selasa, 18 Agustus 2015.

Semua jenazah dievakuasi dengan menggunakan helikopter dari lokasi penemuan menuju Bandara Oksibil. Pasalnya, evakuasi melalui jalur darat tidak memungkinkan karena lokasi yang sulit dijangkau, ditambah cuaca yang dapat berubah setiap saat.

Tidak ada komentar: