IVAnews - Menjelang tengah malam, Sabtu, 18 Februari
2012, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf yang memimpin kelompok pengajian
atau Majelis Taklim Nurul Musthofa menyinggung sebuah kasus yang sedang
menderanya di hadapan para jemaah yang sedang mendengarkan ceramahnya di
kawasan Jakarta Timur.
"Ketika di media dicaci, orang pada bertanya 'kok Habib tidak melawan?' Saya ingin mereka diberi hidayah," kata Habib.
Di
hadapan ribuan pengikutnya yang menutup jalan sepanjang 1 kilometer,
Hasan menyatakan ingin agar mereka yang mencaci dan menyerang dirinya
mendapatkan taufik. Bahkan, dia lalu memimpin doa untuk mereka yang
telah menyerang dirinya.
"Oleh karena tidak ada sedikitpun yang
berjuang di jalan Allah itu senang dan mudah dia harus merasakan seperti
Rasul. Saya berpesan, jika Anda melihat di media, persoalan ini adalah
karunia dari Allah SWT," kata Hasan.
Dari pantauan VIVAnews,
sejak sekitar pukul 19.00 WIB ribuan anggota majelis sudah memadati
jalan raya di lokasi tempat ceramah. Jalan-jalan ditutup sepanjang 1
kilometer.
Penjagaan terlihat sangat ketat. Selain dijaga
panitia dari majelis sendiri yang berpakaian jas hitam lengkap, terlihat
pula sejumlah aparat kepolisian.
Sekitar pukul 22.30 WIB, Hasan
tiba menggunakan kendaraan Toyota Camry warna hitam dengan nomor polisi B
951 BS. Mobilnya diiringi tiga mobil lainnya, yaitu Toyota Fortuner
berwarna putih dengan nomor polisi B 295 RFP, Nissan Serena hitam B 114
BIB dan Toyota E260 hitam dengan nomor polisi B 126 H.
Disambut
tabuhan marawis dan kembang api, Hasan yang datang mengenakan gamis
putih dibalut jas berwarna hijau serta sorban dan kaca mata itu langsung
naik ke panggung. Dikawal dengan sangat ketat, Hasan tak bisa didekati
siapapun dalam radius dua meter.
Sebelumnya, 11 remaja lelaki
melaporkan Habib Hasan atas tuduhan pelecehan seksual. Laporan mereka
telah diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Polda Metro Jaya.
Selengkapnya baca di sini. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar