BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 16 Oktober 2012

LSN: Presiden Diminta Serius Berantas Korupsi

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan bahwa mayoritas responden berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki keseriusan dalam pemberantasan korupsi. Dalam rilis hasil survei, Senin (15/10/2012), terungkap, sebanyak 55,9 persen responden berharap SBY untuk segera menangani agenda pemberantasan korupsi.
Survei Lembaga Survei Nasional (LSN) ini diadakan pada 10 sampai 24 September 2012 terhadap 1.230 responden yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen.
Setelah pemberantasan korupsi, sebanyak 54,2 dan 52,5 persen responden menjawab pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran. Agenda selanjutnya yang dianggap penting adalah pemberantasan narkoba sebesar 42,4 persen, penanganan konflik sosial sebesar 36,3 persen, penegakan HAM dan demokrasi sebesar 30,7 persen, penanganan krisis energi sebesar 29,4 persen, penanganan krisis pangan sebesar 28,3 persen, dan penegakan kedaulatan sebesar 27,6 persen.
"Berdasarkan hasil survei, responden berpendapat pemberantasan korupsi merupakan isu utama dan menjadi agenda paling mendesak di mata publik yang harus dilakukan secara nyata oleh Presiden," kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry, Senin.
Selain itu, LSN turut bertanya kepuasan responden atas periode kedua pemerintahan Presiden SBY. Sebanyak 55,4 persen responden menilai kondisi Indonesia selama periode kedua pemerintahan SBY tidak mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2004-2009.
Bahkan, sebanyak 25,9 persen responden menilai kondisi saat ini lebih buruk daripada 5 tahun sebelumnya. Sementara itu, responden yang menjawab periode kedua pemerintahan SBY semakin baik hanya berjumlah 15 persen.
"Salah satu kekecewaan responden terutama terhadap kurangnya komitmen pemerintahan SBY dalam agenda pemberantasan korupsi," katanya.

Tidak ada komentar: