BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 07 Oktober 2012

Menkopolhukam Yakin Tak Ada Penjemputan Paksa Lagi

INILAH.COM, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkpolhukam) Djoko Suyanto, menilai tindakan penjemputan paksa yang dilakukan oleh anggota Polri terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ke Gedung KPK seperti Jumat (5/10/2012) malam, tidak akan terjadi lagi.

"Tadi malam kan sudah selesai, saya kira tidak ada lagi seperti itu. Kalau masih ada, yah Kapolri suruh tarik mundur lagi (personel polri). Susah amat," ucap Djoko Suyanto, di Jakarta, Sabtu (6/10/2012).

Djoko juga tidak mau menyebut peristiwa di Gedung KPK pada Jumat malam itu merupakan krisis pemberantasan korupsi. Ia juga mengatakan, bukan hanya KPK yang harus diperkuat tapi semua lembaga penegak hukum. "Ngga lah, Polisi kejaksaan kpk hrs kita perkuat tiga-tiganya, bukan hanya KPK saja. Lembaganya harus diselamatkan plus pengadilan," ujarnya.

Menkopolhukam juga merasa yakin, gesekan antara Polri dan KPK akan segera selesai. Ia pun berharap kedua pimpinan institusi itu segera bertemu, meski tanpa melibatkan dirinya. "Kapolri dan pimpinan KPK pasti akan berkoordinasi atas peritiwa semalam. Mereka kepala lembaga, sudah tua-tua, gede-gede semua, sudah mengerti tugasnya. Saya yakin mreka akan bertemu. Ngga usah tunggu saya," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat malam, petugas dari Ditreskrimum Polda Bengkulu berusaha menjemput paksa penyidik KPK yang merupakan anggota Polri, Kompol Novel Baswedan.

Polda Bengkulu menetapkan Novel sebagai tersangak dalam kasus penembakan 6 pencuri walet pada tahun 2004. Kasus penembakan yang terjadi 8 tahun lalu itu berlangsung di pantai panjang Bengkulu.

Upaya penjemputan paksa itu kemudian ditolak oleh KPK, bahkan pimpinan KPK menyebut hal ini sebuah kriminalisasi terhadap lembaga pemberantasan korupsi itu. Selain dari pihak KPK, penjemputan paksa juga ditentang oleh berbagai tokoh, LSM dan elemen mahasiswa. Mereka sama-sama mengelar aksi di depan Gedung KPK, di jalan HR Rasuna Said, hingga Sabtu (6/11/2012) dini hari.[bay]

Tidak ada komentar: