M. Rizal - detikNews
Jakarta - Tucuxi mobil listrik sekelas Ferrari yang
dikemudikan Dahlan Iskan, menabrak tebing dan tiang akibat rem blong, di
Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Kecelakaan ini seakan jadi pintu yang
membuka pada sejumlah kejanggalan di seputar pengadaan mobil seharga Rp
1,5 miliar itu. Mengapa Dahlan sangat terobsesi dengan mobil listrik?
Mengapa ia nekat melakukan pelanggaran-pelanggaran demi mobil listrik?
Berikut wawancara Hans Henricus dari majalah detik dengan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan:
Pemerintah membentuk tim mobil listrik nasional sejak Juli 2012. Mobil listrik ini merupakan program kementerian apa? Program itu interdepartemental dan digerakkan semuanya.
Siapa saja yang terlibat dalam program mobil listrik ini? Di situ ada LIPI, ada Kemenristek, ada Kemendikbud, Kementerian Perindustrian, ada universitas, dan ada Kementerian BUMN. Saya ikut terlibat. Sama. Sidang kabinetnya kan satu-satu.
Bila itu program interdepartemental, mengapa Anda terkesan
paling sibuk dibanding menteri lainnya? Padahal sebagai menteri BUMN
tugas Anda kan juga sangat banyak. Sebetulnya saya ingin mengurusi sepak bola, tapi mengurus sepak bola masih ruwet. Kalau mengurus mobil listrik kan enggak ruwet dan saya mampu dan terkait ilmu pengetahuan. Sekarang kan kesannya seolah-olah saya cuma mengurusi mobil listrik. Padahal kemarin saya rapat soal sorgum jam 5 pagi. Kemarinnya lagi jam 5 pagi rapat soal sawah. Itu kan soal pembagian waktu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar