Nurul Hidayati - detikNews
Jakarta - Setelah kejadian banjir Jakarta tanggal 17
Januari, marak pemberitaan yang mengatakan bahwa pada tanggal 27 Januari
2013 nanti Jakarta akan tenggelam. Asumsinya adalah semakin tingginya
curah hujan yang berbarengan dengan tingginya muka air laut akibat
pasang surut (pasut) yang tinggi pada tanggal tersebut. Disebutkan bahwa
banjir besar akan terjadi melebihi banjir tanggal 17 Januari bahkan
banjir 2007.
Benarkah akan seperti itu? Mari kita simak
penjelasan tertulis Dr Tri Handoko Seto, Peneliti Meteorologi Tropis di
BPPT yang juga Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Pembuatan Hujan UPT Hujan Buatan yang diterima detikcom, Jumat (25/1/2013):
Asumsi
tingginya air laut karena pasut memang benar. Posisi bulan terhadap
bumi pada tanggal 27 Januari mengakibatkan naiknya pasut sehingga
ketinggian air laut akan naik.
Asumsi bahwa curah hujan akan
semakin tinggi masih bisa diperdebatkan. Memang benar bahwa puncak musim
hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah bulan Januari sampai
Februari, terutama pertengahan Januari sampai pertengahan Februari.
Namun demikian tidak serta merta hujan akan terus meningkat dari hari ke
hari sejak kejadian banjir tanggal 17 Januari sehingga pada tanggal 27
Januari Jakarta akan tenggelam akibat curah hujan tinggi dan air tidak
bisa mengalir ke laut karena pasutnya juga tinggi.
Dengan melihat
dinamika atmosfer yang terjadi akhir-akhir ini maka memang ada sinyal
kuat bahwa menjelang akhir Januari akan terjadi peningkatan curah hujan
di Jabodetabek. Namun jika dibandingkan dengan curah hujan tanggal 15-18
Januari lalu maka curah hujan tanggal 27 diprediksi masih lebih rendah.
Hujan yang akan terjadi kemungkinan merupakan hujan konvektif yang
deras namun tidak berlangsung terus menerus seperti tanggal 17 Januari.
Genangan memang sangat mungkin terjadi. Apalagi ditambah naiknya pasut.
Dengan
mempertimbangkan hal tersebut di atas maka potensi banjir di Jakarta
masih akan besar. Namun demikian rasanya berlebihan jika dikatakan bahwa
Jakarta akan tenggelam pada tanggal 27 Januari. Curah hujan setelah itu
justru masih berpeluang akan tinggi. Pemerintah DKI Jakarta sudah
banyak melakukan upaya untuk mengantisipasi banjir periode kedua yang
mungkin terjadi, salah satunya dengan meminta Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menerapkan operasi Teknologi Modifikasi
Cuaca (TMC) guna mengurangi curah hujan berlebih di wilayah Jakarta dan
sekitarnya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung
penuh upaya ini.
Mari berdoa agar upaya ini membawa hasil yang
baik. Dan semoga Jakarta tidak tenggelam. Terlampir adalah prediksi
curah hujan tiap 3 jam tanggal 24-31 Januari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar