Prins David Saut - detikNews
Jakarta - Gerimis masih mengguyur lokasi banjir
setinggi 2 meter di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Listrik
dipadamkan dan menjadikan lokasi banjir gelap gulita. Namun, tim
evakuasi gabungan terus melakukan evakuasi.
"Evakuasi kita
mainkan terus sampai kering, sampai masyarakat tidak membutuhkan kita
lagi," kata Lurah Pluit Tahta Yujang pada detikcom di Posko bertenda
Budha Tzu Chi di Jalan Pluit Indah, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat
(19/1/2013).
Tahta menambahkan proses evakuasi terus berjalan
sampai warga yang tertahan banjir tidak membutuhkan apa pun untuk
sementara. "Karena kalau tidak ada yang perlu dievakuasi kita jaga juga
untuk stamina," ujar Tahta.
Sepanjang hari ini tim evakuasi
gabungan yang terdiri dari TNI, Kopassus, PMI, Pemda, Mahasiswa,
Perusahaan mie instan, warga, dan Yayasan Budha Tzu Chi terus bekerja
bergantian dengan sistem sihift. Upaya ini berhasil menyelamatkan dua
korban banjir darurat.
"Kita bawa dua (korban), satu yang mau
melahirkan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Satu lagi korban yang
sakit stroke dibawa keluarganya," ujar Tahta.
Sementara pantauan
detikcom di lokasi, warga korban banjir tampak asing bercerita masalah
banjir terburuk di Pluit 10 tahun terakhir ini sambil menyantap makan
malam dari bantuan. Tim evakuasi juga masih bekerja terus memberikan
pelayanan kesehatan kepada korban yang membutuhkan dan pengantaran
logistik atau menjemput korban banjir di rumah-rumah warga yang
terendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar