INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi Sebelas DPR RI,
Maruarar Sirait mengatakan melalui jiwa Pancasila, Indonesia dapat
terhindar dari dominasi asing. Dominasi asing yang dimaksud Maruarar
adalah kondisi perbankan nasional yang dikuasai oleh asing.
"Jangan ada lagi asing, karena asing hanya ingin memecah belah kita, devide at impera, termasuk bank-bank, saya di komisi sebelas akan buat undang-undang biar asing tidak bisa menguasi bank seratus persen," kata Maruarar, Minggu (2/6/2013).
Anggota fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, melalui Pancasila, Indonesia harus mampu menjadi patron di Asia Tenggara dan tidak terus bergantung pada dominasi asing.
"Apakah 550 juta penduduk Asean, apakah cita-cita jadi tuan rumah di negeri sendiri atau penguasa di Asean. Apakah kebijakan fiskal, moneter apakah sudah mengarah kesana," katanya.
Untuk itu politisi asal PDIP ini mengimbau agar masyarakat kembali menggali nilai-nilai yang diajarkan oleh perumus Pancasila.
"Kita ingin menggali pikiran-pikiran dari kampus-kampus, ajaran Bung Karno terutama tentang Trisakti. Berdaulat di bidang Politik, apakah sudah berdaulat, berdikari di bidang ekonomi," ujarnya.
"Kita harus gotong royong, ada orang pintar, ada orang berani, ada orang bisa dipercaya, tapi tidak ada orang yang sempurna, maka kita perlukan gotong royong, juga sinergi. Sinergi transformatif, mementingkan kepentingan nasional di atas di segala-gala nya," lanjutnya.[dit]
"Jangan ada lagi asing, karena asing hanya ingin memecah belah kita, devide at impera, termasuk bank-bank, saya di komisi sebelas akan buat undang-undang biar asing tidak bisa menguasi bank seratus persen," kata Maruarar, Minggu (2/6/2013).
Anggota fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, melalui Pancasila, Indonesia harus mampu menjadi patron di Asia Tenggara dan tidak terus bergantung pada dominasi asing.
"Apakah 550 juta penduduk Asean, apakah cita-cita jadi tuan rumah di negeri sendiri atau penguasa di Asean. Apakah kebijakan fiskal, moneter apakah sudah mengarah kesana," katanya.
Untuk itu politisi asal PDIP ini mengimbau agar masyarakat kembali menggali nilai-nilai yang diajarkan oleh perumus Pancasila.
"Kita ingin menggali pikiran-pikiran dari kampus-kampus, ajaran Bung Karno terutama tentang Trisakti. Berdaulat di bidang Politik, apakah sudah berdaulat, berdikari di bidang ekonomi," ujarnya.
"Kita harus gotong royong, ada orang pintar, ada orang berani, ada orang bisa dipercaya, tapi tidak ada orang yang sempurna, maka kita perlukan gotong royong, juga sinergi. Sinergi transformatif, mementingkan kepentingan nasional di atas di segala-gala nya," lanjutnya.[dit]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar